Sukses

Polisi Kejar Pria yang Hamili Peserta Ujian SBMPTN hingga Melahirkan di Toilet

Penyidik Polsek Tamalanrea saat ini telah mengetahui identitas pria yang menghamili IY, dan tengah mengejar pria tersebut.

Liputan6.com, Makassar - Hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab IY bisa hamil hingga melahirkan di toilet Fakultas Bahasa Universitas Hasanuddin, saat ujian SBMPTN tengah berlangsung pada Selasa siang, 8 Mei 2018  pukul 12.05 Wita.

Kanit Reserse Kriminal Polsek Tamalanrea, AKP Muhammad Warpa mengaku bahwa pihaknya harus menunggu kondisi peserta SBMPTN itu pulih terlebih dahulu.

"Iya dia baru pulih tadi, jadi kita baru bisa interogasi," kata Warpa kepada Liputan6.com, Rabu petang, 9 Mei 2018.

Warpa mengungkapkan, dari hasil interogasi terhadap IY, gadis berusia 18 tahun itu mengaku bahwa bayi yang dilahirkannya adalah bayi hasil hubungan di luar nikah.

"Iya bayi itu hasil hubungan di luar nikah," ucapnya.

Penyidik Polsek Tamalanrea saat ini telah mengetahui identitas pria yang menghamili IY, dan tengah mengejar pria tersebut.

"Sedang kita kejar, kemungkinan dia sudah lari keluar Makassar," kata dia.

Peserta SBMPTN itu usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin, Warpa mengaku akan menunggu kondisi IY benar-benar pulih untuk diperiksa kembali.

"Dia belum pulih sepenuhnya. Kalau suda sehat kita baru akan interogasi lagi, kalau perlu kita bawa ke Mapolsek biar lebih jelas," jelasnya.

Saksikan video pilhan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Peserta SBMPTN Melahirkan di Toilet

Sebelumnya, Suri, petugas kebersihan Fakultas Bahasa Universitas Hasanuddin Makassar, kaget saat hendak membersihkan kamar mandi, pada Selasa siang, 8 Mei 2018 pukul 12.05 Wita.

Bagaimana tidak, tiba-tiba perempuan berusia 41 tahun itu mendengar suara tangisan bayi dari dalam kamar mandi Fakultas Bahasa.

"Iya saya dengar suara tangisan bayi, awalnya saya takut, tapi saya beranikan diri untuk mencari dari mana suara itu berasal," kata Suri saat dikonfirmasi, Selasa sore (8/5/2018).

Setelah beberapa saat mencari, Suri akhirnya berhasil menemukan bayi itu di dalam tangki air kloset duduk yang berada di Fakultas Bahasa Universitas Hasanuddin.

"Saya sempat cari di bak air kamar mandi, tapi tidak ada. Ternyata bayi itu ada di dalam bak (tangki) air kloset," jelasnya.

Dengan sigap Suri berusaha menyelamatkan bayi itu dengan cara menggendongnya keluar untuk meminta bantuan kepada pihak keamanan kampus.

"Saya gendong keluar, masih ada ari-arinya. Lalu saya telepon pihak kampus," ucapnya.

Bayi itu kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pendidikan Unhas untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Kapolsek Tamalanrea, Kompol Bachtiar membenarkan ikhwal kejadian yang sempat menghebohkan peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) yang kebetulan berlangsung pada hari itu juga.

"Iya kebetulan SBMPTN. Bayi itu selamat beruntung cleaning service itu sigap," kata Bachtiar kepada Liputan6.com.

Bachtiar menyebutkan bahwa bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan lahir normal dengan berat 1,4 kilogram.

"Bayi itu jenis kelaminnya laki-laki, beratnya 1,4 kilo," ujar dia.

Pihak kepolisian pun tak mau menunggu lama, Bachtiar langsung menugaskan anggotanya untuk menyelidiki siapa ibu yang tega membuang anaknya sendiri.

"Saya tugasnya Kepala Unit 2 Reserse Kriminal Polsek Tamalanrea untuk selidiki," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Ibu Bayi Tampan

Tak berselang lama, aparat kepolisian berhasil mengidentifikasi ibu dari bayi tampan itu. Dia adalah IY (18), peserta SBMPTN yang dilaksanakan di Universitas Hasanuddin Makassar.

"Tak lama, setelah kita periksa beberapa saksi dan rekaman CCTV kita berhasil mengamankan ibu bayi itu," kata Bachtiar.

Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan usai melahirkan, IY (18) kemudian digelandang  ke markas Polsek Tamalanrea untuk menjalani interogasi lanjutan.

Terpisah, Kepala Humas dan Protokoler Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman membenarkan bahwa IY adalah peserta SBMPTN yang dilangsungkan di Pusat Bahasa, Fakultas Bahasa Universitas Hasanuddin.

Ishaq menceritakan, IY mulanya mengeluhkan sakit perut pada saat ujian SBMPTN sesi kedua berlangsung. IY kemudian meminta izin untuk ke toilet.

"Dia bolak-balik toilet itu tiga kali, nah yang ketiga itu tinggal agak lama. Kemungkinan di situ dia sudah melahirkan," ucapnya.

Pihak penyelenggara ujian SBMPTN, kata Ishaq, sebenarnya tidak membebaskan peserta untuk keluar masuk ruang ujian karena dikhawatirkan ada yang melihat sontekan.

"Dia itu kita awasi, tapi kan memang ada beberapa hal di luar kuasa kita," jelasnya.

"Pas ke toilet yang ketiga kalinya itu kita lihat dia sangat kesakitan, makanya kita siapkan tim medis. Tapi saat itu kita belum tahu kalau dia sudah melahirkan," ia menambahkan.

Tim medis yang memeriksa kesehatan IY sebenarnya sempat curiga, tapi IY ngotot bahwa kondisinya baik-baik saja. "Kita sebenarnya curiga, tim medis sempat masuk ke toilet tapi tidak mendengar suara tangisan bayi, tim medis hanya mencium bau amis," jelasnya lagi.

Kejadian ini kemudian terungkap setelah petugas kebersihan yang sehari-hari membersihkan Fakultas Bahasa mendengar suara tangisan bayi itu.

Ishaq memastikan bahwa keikutsertaan IY dalam ujian SBMPTN telah digugurkan, langkah itu diambil sesuai dengan peraturan yang ada.

"Dia ada masalah medis, jadi dia dinyatakan tidak ikut kembali ujian," jelas Ishaq.