Liputan6.com, Surabaya - Bom Surabaya yang mengguncang di tiga gereja pada Minggu pagi tadi. Di salah satu lokasi, seorang ibu dan dua anak usia di bawah lima tahun (balita) diduga meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018), sekitar pukul 07.45 WIB.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Wakapolrestabes) Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Benny Pramono mengatakan tiga korban terluka parah atas insiden bom Surabaya tersebut.
Baca Juga
"Sementara ini belum ada korban tewas (di GKI Diponegoro). Tiga korban kritis sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," ucapnya saat dikonfirmasi di lokasi tempat kejadian perkara, dilansir Antara.
Advertisement
Sedangkan ketiga pelaku bom bunuh diri langsung tewas seketika. "Kami masih selidiki identitas pelaku," ujarnya.
Adapun hingga saat ini polisi masih mengevakuasi jenazah diduga para pelaku bom Surabaya yang tercecer di halaman GKI Jalan Diponegoro, Surabaya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Memaksa Masuk Ruang Kebaktian
Menurut keterangan saksi yang dihimpun polisi, seorang ibu dengan menggandeng dua anak usia balita memaksa memasuki ruang kebaktian di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya pada sekitar pukul 07.45 WIB tadi.
Saat itu kebaktian di GKI Jalan Diponegoro Surabaya belum dimulai. Menurut jadwal, kebaktian akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB.
Ibu dan dua anaknya yang berupaya masuk ke ruang kebaktian ini sempat dihalau oleh seorang sekuriti di pintu masuk GKI Jalan Diponegoro Surabaya, sebelum kemudian ketiganya meledakkan diri di halaman gereja.
"Sekuriti yang menghalaunya adalah salah satu korban yang terluka parah," ucap Benny.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pendataan terhadap para korban.
Polrestabes Surabaya mencatat, pada sekitar pukul 08.00 WIB tadi pagi bom bunuh diri meledak di tiga lokasi gereja.
"Sementara ini yang pasti, ada tiga lokasi gereja yang diserang oleh pelaku bom bunuh diri. Selain di GKI Jalan Diponegoro, dua lainnya adalah gereja di Jalan Ngagel Madya dan Jalan Arjuno Surabaya," katanya.
Advertisement