Sukses

Seorang Terduga Teroris Riau Cari Dana di Sumsel

Polda Sumsel sudah mengirim tim khusus untuk menangkap satu orang terduga sumsel yang bertugas mencari dana aksi radikal.

Liputan6.com, Palembang - Penangkapan dua terduga teroris asal Riau beberapa hari lalu menguak fakta mencengangkan. Ternyata ada satu orang lagi terduga teroris Riau yang masih berkeliaran di Sumatera Selatan (Sumsel) dan bertugas mencari dana untuk menjalankan aksi radikalnya.

Informasi ini didapat Polda Sumsel dari Heri Hartanti alias Abu Rahman (38) dan Hengki Satria alias Abu Ansyor (39). Kedua terduga teroris Riau itu ditangkap Densus 88 Antiteror (AT) dan Polda Sumsel pada Senin, 14 Mei 2018, di Jalan Kolonel H Burlian Palembang.

Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, kedua terduga teroris Riau mengaku satu orang rekannya sedang berada di Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan tambahan dana aksi radikalnya.

“Kita sudah menurunkan tim untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut ke Kota Lubuklinggau. Apakah benar satu orang terduga teroris Riau itu mencari dana di sana,” ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis, 17 April 2018.

Untuk mengetahui transaksi keuangan terduga teroris, Polda Sumsel berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keungan (PPATK) Sumsel. Sementara, nama dan pekerjaannya masih dirahasiakan pihak kepolisian.

Salah satunya yang akan dimonitor yaitu jumlah gaji yang masuk dan transaksi antar-rekening. Mereka juga bersinergi dengan intelejen TNI dan jaksa untuk mengejar terduga teroris asal Riau tersebut.

 

2 dari 3 halaman

Antisipasi Paham Radikal

Sebelumnya. Kapolda Sumsel mengungkap tujuh orang terduga teroris yang berangkat dari Riau ke Jakarta untuk menyerang Mako Brimob Kelapa Dua. Empat orang di antaranya sudah ditangkap saat penyerangan Polda Riau pada Rabu pagi, 16 Mei 2018.

Diduga, satu orang terduga teroris Riau yang masih berkeliaran di Sumsel tersebut, merupakan satu dari tujuh orang terduga teroris yang akan menyerang Mako Brimob Kepala Dua tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga turut bereaksi pascapenangkapan terduga teroris Riau di Palembang.

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota (Wako) Palembang Akhmad Najib langsung menginstruksikan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk detail mendata para pendatang di daerahnya masing-masing.

"Jika ada orang asing yang berkeliaran di kawasannya, Ketua RT dan RW harus langsung menanyakan identitas , maksud dan tujuan apa pendatang tersebut ke kawasannya," katanya.

Apabila ada orang tak dikenal yang mencurigakan, Ketua RT, RW dan warga harus langsung melaporkannya. Hal itu untuk menghindari para teroris menyusup di pemukiman warga Palembang.

 

 

3 dari 3 halaman

Siskamling Pantau Teroris

Menurut dia, para teroris memanfaatkan hunian warga secara ilegal, untuk menyebarkan paham radikal dan merekrut anggota baru.

"Semua harus berperan aktif, jangan sampai kecolongan apabila ada pendatang baru yang datang. Harus sigap untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk di Palembang," katanya.

Hendra Zainuddin, Ketua Rabithah Ma’had NU Sumsel saat acara Tatap Muka Forkopinda Sumsel di Hotel Swarna Dwipa Palembang Senin, 15 Mei 2018, mengatakan, peran masyarakat sangat penting dalam menangkal pergerakan radikal teroris di Sumsel.

Bahkan, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel itu juga meminta pemerintah kembali menggerakkan peran siskambling di tiap kelurahan.

“Palembang harus jadi pilot project siskamling. Ini perlu dihidupkan kembali untuk membantu aparat hukum memberantas gerakan radikal para teroris,” katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: