Sukses

Bingkisan Spesial bagi Pendonor Darah Saat Ramadan

Mengacu data tahun lalu, jumlah pendonor darah di Malang pada bulan Ramadan menurun hingga 30 persen, padahal kebutuhan darah cenderung selalu meningkat.

Liputan6.com, Malang - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang berupaya memancing pendonor darah dengan memberikan bingkisan khusus guna memaksimalkan perolehan donor darah selama bulan Ramadan.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang, Enny Sekar Rengganingati mengemukakan, pemberian bingkisan khusus tersebut sebagai antisipasi minimnya pendonor darah selama bulan Ramadan.

"Setiap hari kami siapkan puluhan bingkisan bagi para pendonor," ucapnya di Malang, Jumat (18/5/2018), dilansir Antara.

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang itu, setiap hari disiapkan sekitar 70 bingkisan berupa beras lima kilogram yang diberikan kepada pendonor khusus di bulan Ramadan. Bingkisan tersebut disiapkan menggunakan kocek PMI, berbeda dari tahun lalu yang disediakan oleh sponsor.

Enny juga menerangkan, pendonor darah biasanya sepi pada awal-awal Ramadan. Mereka baru ramai berdatangan ke PMI pada pertengahan bulan.

"Harapan kami dengan adanya bingkisan khusus ini, kami harapkan mampu memancing pendonor agar ketersediaan darah di PMI tetap mencukupi kebutuhan masyarakat, sebab tren permintaan darah selama puasa cenderung naik," tuturnya.

Enny menyarankan bagi warga yang ingin mendonorkan darahnya, waktu yang paling tepat adalah menjelang berbuka puasa. Sebab, tubuh tidak akan terasa lemas karena darah yang sudah keluar akan segera tergantikan dengan nutrisi baru.

"Harapan kami, meski bulan Ramadhan, masyarakat bisa mendonorkan darah demi menolong orang lain. Pada hari pertama puasa kemarin hanya ada 15 pendonor, padahal biasanya setiap hari mencapai puluhan," ujarnya.

Selain memberikan bingkisan, katanya, program tahunan juga akan tetap dijalankan, yakni menyiapkan mobil donor keliling di masjid-masjid setelah salat tarawih dan sejumlah lokasi keramaian. Lokasi tersebut untuk menyasar target pendonor yang biasanya didominasi mahasiswa dan pelajar.

"Bulan puasa tahun ini bersamaan dengan libur sekolah dan libur kuliah yang cukup panjang, padahal sebagian besar pendonor di kota ini adalah mahasiswa dan pelajar. Oleh karena itu, kami harus berinovasi bagaimana caranya menarik minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya demi menolong warga lain yang membutuhkan," kata Enny.

Mengacu pada Ramadan tahun lalu, jumlah pendonor menurun hingga 30 persen dari rata-rata warga yang mendonorkan darahnya sekitar 100 hingga 150 pendonor setiap hari.

Saksikan video pilihan berikut ini: