Sukses

Pabrik Tahu di Malang Meledak, 3 Rumah Hancur, 1 Pegawai Tewas

Ledakan tak hanya menimbulkan korban jiwa. Tiga rumah yang berada di samping kanan dan kiri ikut porak-poranda.

Malang - Suara ledakan menghebohkan warga Jalan Wukir gang IX A, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat, 18 Mei 2018 pagi. Sumber ledakan bukan dari bom, melainkan dari ketel di sebuah rumah yang digunakan untuk memproduksi tahu. Insiden tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan empat orang luka-luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, korban bernama Didik Widianto alias Boneng tengah merebus kedelai untuk membuat tahu.

"Waktu kejadian lagi bikin tahu, merebus kedelai," ujar Sutomo, 76, mertua Didik.

Pada saat kejadian, Sutomo sedang mencabut rumput di sawah. Jaraknya sekitar 500 meter dari rumah. Dia mendengar suara ledakan seperti bom. Sutomo pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

Ternyata suara ledakan tersebut berasal dari rumahnya. Dia pun mendapat informasi jika menantunya menjadi korban. Bahkan, anak dan cucunya juga mengalami luka-luka. Saat ini mereka tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu.

Sutomo menjelaskan, menantunya baru tiga bulan menekuni pekerjaan sebagai pembuat tahu. "Sebelumnya buruh. Tiga bulan ini bikin tahu. Tapi ya bikinnya sedikit-sedikit," terangnya.

Ledakan tak hanya menimbulkan korban jiwa. Tiga rumah yang berada di samping kanan dan kiri ikut porak-poranda. Genteng rumah Boneng pun ambruk. Sementara rumah lain yang ada di sekitar, temboknya roboh. Kaca jendela pecah dan berserakan di dalam rumah.

Sementara itu, Kapolsek Batu AKP Arinto Priyo menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pengamanan lokasi.

"Korban selamat dievakuasi, sudah di rumah sakit semua. Meninggal dunia satu," ujarnya.

Korban luka-luka masih memiliki hubungan darah dengan korban, yakni istri korban, Eni, dan dua anaknya. Masing-masing bernama Risky dan Karis. Penyebab ledakan diduga karena ketel kepanasan.

"Nanti kami dalami lagi," pungkas Arinto Priyo.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Â