Sukses

Apakah Gunung Merapi Akan Meletus Hebat?

Aktivitas vulkanik meningkat. Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada pada Senin 21 Mei 2018 malam.

Liputan6.com, Yogyakarta - Status Gunung Merapi naik dari normal menjadi waspada pada Senin 21 Mei 2018 malam. adalah seberapa besar letusan yang kemungkinan akan terjadi?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Hanik Humaidah, mencoba menjawab pertanyaan itu. "Kalau terjadi letusan, Insyaallah tidak sebesar erupsi 2010," ujarnya.

Kemungkinan itu berdasarkan karakter gejala letusan Merapi kali ini, yakni tidak ada deformasi yang signifikan dan tremor. Ia menjelaskan, biasanya jika terjadi erupsi besar maka didahului dengan gempa vulkanik yang banyak.

Namun, indikasi itu tidak tampak pada peningkatan status Merapi saat ini. Hanik tidak menampik, memang terjadi gempa vulkanik tetapi hanya satu kali. Keputusan menaikkan status Merapi karena memang ada peningkatan aktivitas saja.

"Intensitas tremor yang tidak hanya sekali juga menunjukkan ada fluida yang bergerak ke permukaan," kata Hanik.Memantau pergerakan Merapi (Liputan6.com / Switzy Sabandar)Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG DIY Agus Budi Santoso menjelaskan jika berkaca pada letusan 1872 dan 1930, erupsi didahului dengan sejumlah letusan freatik.

"Freatik ini semacam fenomena membuat jalan supaya massa di dalam gunung bisa keluar tanpa tersumbat," ucapnya.

Ia memaparkan massa berupa magma dan gas membutuhkan jalan yang lebih besar untuk keluar. Selama Merapi diam, jalan yang tersedia hanya bisa mengakomodasi keluarnya gas.

Volume magma dan gas yang dikeluarkan saat erupsi lebih besar dari volume gas yang secara rutin keluar dari perut Merapi. Oleh karena itu, freatik membuka jalan supaya massa bisa keluar dengan lancar.