Sukses

Gubernur Sulteng: ASN Jangan Jadi Provokator di Medsos

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) menegaskan akan menindak tegas ASN yang menyebar ujaran kebencian lewat media sosial.

Liputan6.com, Palu - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak terlibat atau ikut-ikutan dalam hal ujaran kebencian melalui media sosial.

"Jangan menjadi provokator atau menulis di media sosial, seperti Facebook dan Whatsapp terkait ujaran kebencian karena akan ditindak tegas," katanya pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 tahun 2018 di halaman kantor Gubernur Sulteng, Senin, 21 Mei 2018, dilansir Antara.

Menurut gubernur, imbauan itu juga berdasarkan surat edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (MenPAN) terkait perilaku ASN.

Gubernur mengapresiasi kehadiran para pejabat dan ASN, karena meskipun dalam kondisi melaksanakan ibadah puasa, tetap mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Harkitnas 2018.

Peringatan Harkitnas mengangkat tema, pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital.

Bagi mereka yang tidak hadir dalam upacara itu, gubernur menekankan adanya evaluasi kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui Sekretaris Daerah serta Asisten Administrasi Umum dan Organisasi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Longki juga membacakan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang menekankan bersatu adalah kata kunci menanggapi cita-cita yang sangat mulia, namun pada saat yang sama, tantangan yang maha kuat juga mengadang di depan.

Menurut gubernur, berdasarkan catatan pemerintah, tidak sedikit anak mudah kreatif yang mampu menaklukkan gelombang digitalisasi, dengan cara mencari berkah melalui dunia internet, media sosial, status web, dan multimedia aplikasi ponsel.

"Mereka jadikan ladang baru buat berkarya, dan pasar menjajikan bagi kreativitas. Banyak kreator konten dan pengembangan aplikasi Indonesia yang mendunia, mendapatkan apresiasi baik material maupun nonmaterial," ungkapnya.

Maka itu, kata gubernur, semua pihak diharapkan dapat bersama-sama menjauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat dari dunia tersebut.

Menurut dia, dahulu dengan keterbatasan akses pengetahuan dan informasi, dengan keterbatasan teknologi untuk berkomunikasi, berhimpun dan menyatuhkan pikiran untuk memperjuangkan kedaulatan bangsa.

"Seharusnya sekarang kita bisa, menjaga dunia yang berdigital ini, agar menjadi wadah yang kondusif bagi perkembangan budi pekerti, yang seimbang dengan pengetahuan dan keterampilan bagi generasi penerus," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: