Sukses

Picu Tabrakan Beruntun hingga Tewaskan 4 Orang, Sopir Truk Menghilang

Bus sekolah yang berada di depan truk pemicu tabrakan beruntun sudah berjalan pelan-pelan setelah melihat tumpukan sawit di badan jalan, tapi malah ditabrak dari belakang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tumpukan buah sawit di pinggir jalan memicu terjadinya tabrakan beruntun di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Empat orang kehilangan nyawa setelah terseret bus dan alami benturan keras karena tabrakan truk yang terlibat dalam kejadian pada Selasa petang, 22 Mei 2018 itu.

Menurut Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan, korban tewas adalah Samsudin (51), Sandro Simbolon, Efendi (45), dan Rizki Nasib Rotua Nababan (20). Dua korban meninggal di lokasi kejadian.

"Dua korban lagi meninggal di rumah sakit. Kejadian ini juga mengakibatkan 11 penumpang bus luka berat dan masih dirawat intensif," kata Kaswandi, Selasa malam.

Dia menjelaskan, kecelakaan di Jalan Lintas Timur KM 57 Desa Mekar Jaya, Pangkalan Kerinci itu bermula ketika bus sekolah BM 7947 AV milik perusahaan sawit melaju ke arah Pangkalan Kerinci dari Kota Pekanbaru. Saat melintas di jalan tersebut, terdapat tumpukan sawit yang melimpah ke badan jalan.

Bus ini kemudian berjalan pelan karena ada kendaraan parkir di sebelah kanan. Sopir dan penumpang dikejutkan dengan benturan keras karena mobil truk merek Hino BM 8364 ZU bermuatan pasir serta batu tidak menjaga jarak.

"Akibat tabrakan ini kedua kendaraan terseret ke bahu jalan lalu menabrak truk lainnya," ujar Kaswandi.

Tak hanya menabrak mobil lain, dua sepeda motor ikut terseret hingga menabrak pekerja sawit yang membersihkan buah berserakan di jalan. Dua orang yang terlibat kecelakaan ini meninggal di jalan.

"Sebelas warga, baik itu penumpang bus ataupun pekerja sawit yang terluka, dibawa ke RSUD Selasih, Kabupaten Pelalawan," kata Kaswandi.

Untuk mengevakuasi truk dan bus yang ringsek, lanjut Kaswandi, dikerahkan alat berat berupa ekskavator. Proses evakuasi membutuhkan beberapa jam sehingga menyebabkan jalur lintas di Sumatera ini macet panjang.

Menurut Kaswandi, kecelakaan terjadi murni karena kesalahan pengemudi truk Hino yang tak menjaga jarak dengan bus di depannya. Sopir diduga lalai karena memacu kendaraan di tanjakan.

Apalagi saat tabrakan terjadi, situasi jalan tidak padat kendaraan. Sementara, kondisi jalan baik karena sudah dibeton dan markanya masih utuh semua.

"Identitas sopir masih belum diketahui, masih diselidiki karena usai kejadian ini tidak terlihat di lokasi atau kabur," kata Kaswandi.

Saksikan video pilihan berikut ini: