Sukses

Disodori Tas Hitam, Warga Kocar-kacir Saat Mengadang Penyerang Polsek Maro Sebo

Saat penyerangan terjadi di Polsek Maro Sebo, ada lima polisi berjaga. Namun, tiga di antaranya terkunci di sebuah ruangan.

Jambi - Aksi penyerangan Anwar Sahadat (34) di Polsek Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, sempat dilihat warga. Bahkan, masyarakat sempat berusaha menggagalkan upaya kabur dari pelaku. Hanya saja, upaya itu gagal karena pelaku hendak mengeluarkan benda dari tasnya. Warga khawatir itu bom.

"Usai kejadian pelaku langsung kabur ke arah Candi Muarojambi, Desa Jambi Kecil. Petugas Sangap Sinambunan dan HSP Manalu berteriak minta tolong. Keduanya keluar dari Mapolsek dengan kondisi berdarah-darah," kata Amat, warga Desa Jambi Kecil, usai kejadian sebagaimana dilansir Jambi Independent (Jawa Pos Group), Rabu (23/5/2018).

Mendengar teriakan minta tolong dari korban, Bripka Sangap Sinambunan dan Bripka HSP Manalu, warga langsung menolong dua anggota polisi yang terluka itu. Keduanya dibawa ke Puskemas Jambi Kecil untuk diberikan pertolongan pertama. Sedangkan, warga lainnya berupaya mengejar dan mengadang pelaku.

"Pelaku sempat dicegat warga agar tidak ngebut bawa motor karena ada warga yang meninggal, tapi tidak digubris. Malahan, pelaku mengeluarkan barang yang ada dalam tasnya. Melihat itu semua warga yang mencegatnya mundur. Takut bom," ucap Amat.

Menurut keterangan warga yang lain, saat kejadian ada lima polisi yang berjaga di dalam polsek. Tiga di antaranya terkunci dalam ruangan di polsek tersebut.

"Warga yang membuka kunci ruangan tersebut usai kejadian. Makanya, mereka selamat dari amukan pelaku," kata warga tersebut.

Berdasarkan keterangan warga Desa Jambi Kecil yang tinggal di dekat Mapolsek Maro Sebo, saat penyerangan terjadi, Anwar mengenakan peci hitam dengan menyandang sebuah tas. Saat tiba di depan Polsek Maro Sebo, pelaku langsung memarkirkan motornya begitu saja dan masuk ke polsek dengan membawa parang.

Atas kejadian ini, Polda Jambi mengerahkan Pasukan Brimob untuk memberikan pengawalan di Polsek Maro Sebo. Sedangkan, pelaku berhasil diringkus di kediamannya Desa Danau Lamo, Kecamatan Marosebo.

Sementara itu, Kapolda Jambi Brigjen Muchlis belum bisa menyimpulkan apakah Anwar Sahadat adalah bagian dari jaringan teroris. Pihaknya masih mendalami kasus itu. "Masih dalam pemeriksaan, termasuk motifnya," ujar Brigjen Muchlis.

Kabid Humas Polda Jambi AKBP Kuswahyudi Tresnandi menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan apakah pelaku terkait jaringan teroris atau tidak. Pasalnya, pelaku mengamuk saat di Polsek Maro Sebo.

"Kita belum tahu dia ini apa, apa gila atau gimana. Soalnya ngamuk-ngamuk enggak karuan tadi kata anggota di sana," sebutnya.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Â