Liputan6.com, Nusa Dua - Sore itu suasana di Puja Mandala ramai pengunjung keluar masuk pusat peribadatan di Nusa Dua Bali itu. Rupanya mereka usai melakukan ibadah di lokasi tersebut. Namun, ada pemandangan menarik di sana.
Pengunjung yang melakukan ibadah di Puja Mandala berasal dari beragam agama, hal itu terlihat dari pakaian mereka gunakan.
Advertisement
Baca Juga
Jangan heran, di Puja Mandala memang berdiri lima tempat ibadah seperti masjid, gereja katolik, gereja prostestan, wihara, dan pura.
Pusat peribadatan (Puja Mandala) ini dibangun sejak 1994 dan mulai digunakan pada tahun 1997. Kendati berdampingan dan sering menggelar acara keagamaan secara berbarengan, tetapi tidak pernah ada gesekan yang menimbulkan keributan di komplek peribadatan tersebut.
Menjaga Toleransi dengan Gotong Royong
Haji Muhamad Jumali, Pengurus di Masjid Ibnu Batutah yang berada di pusat beribadatan Puja Mandala menceritakan tentang toleransi yang sangat tinggi itu terjalin sudah bertahun-tahun lamanya.
"Kita di sini Puja Mandala tidak pernah ada masalah. Bahkan, kerjasama kita lebih baik," kata Haji Jumali ditemui Liputan6.com di pusat peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua, bali, Kamis (24/5/2018).
Menurutnya, antar umat beragama di Puja Mandala memiliki kerjasama yang sangat baik. Jelang ada kegiatan di sana masing-masing pengurus dari rumah ibadah mengadakan pertemuan dan melakukan koordinasi untuk kelancaran kegiatan berlangsung.
"Kita memang ada paguyubannya. Biasanya setiap akan ada acara keagamaan kita rapat dulu. Apabila di gereja sedang ada kebaktian dan ramai kebetulan di masjid parkirnya masih ada, kita persilahkan jemaat gereja menggunakan parkirnya. Pemuda-pemuda masjidnya juga akan membantu," ujar pria keturunan Bugis itu.
Menariknya, Haji Jumali melanjutkan, pada suatu ketika kelima tempat ibadah itu pernah menggelar upacara agama berbarengan. Kendati bersamaan waktu itu tidak menjadi masalah.
"Pernah pada waktu itu kita di sini (Puja Mandala) bersamaan ada acara. Kita ada pengajian, di gereja kebaktian, sampai di Pura dan hampir semua menggunakan mikrofon. Tapi kita masing-masing tidak merasa terganggu," ujar dia.
Advertisement
Indahnya Perdamaian
Di sisi lain, Heri seorang petugas keamanan di salah satu gereja di Puja Mandala mengaku merasa damai melihat kerukunan umat di Puja Mandala. Pria asal NTT yang sudah bekerja selama 1,5 tahun itu berharap kerukunan antar umat beragama ini terus berlanjut.
"Tentu sangat senang bisa beribadah berdampingan seperti ini. Walau kita beda-beda ibadah di tempat ini (Puja Mandala) tapi sebenarnya doa kita ditujukan untuk Tuhan yang sama," ujar dia.
Menurutnya, hampir setiap hari komplek peribadatan itu ramai pengunjung. Mulai dari pengunjung yang ingin beribadah hingga yang hanya datang untuk berwisata. "Banyak pengunjung dari luar Bali datang hanya untuk berfoto di tempat ini," ujar dia.
Puja Mandala berada di Jalan Nusa Dua, Bali. Untuk sampai ke tempat ini dari bandara butuh waktu 15-20 lewat tol Bali Mandara. Jika dari pusat kota Denpasar bisa ditempuh kurang lebih sekitar 30 menit. Tertarik datang ke Puja Mandala dan merasakan kedamaian beragama di Indonesia?