Sukses

Stok Darah A dan AB Menipis, PMI Bandung Buka Layanan 24 Jam

Untuk mengantisipasi kekurangan stok darah, PMI Kota Bandung membuka pelayanan selama 24 jam untuk masyarakat yang akan mendonorkan darah.

Liputan6.com, Bandung Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung kekurangan cadangan darah golongan A dan AB. Menipisnya stok darah jenis ini membuat PMI membuka layanan 24 jam.

Pelaksana Teknologi dan Informasi Humas UTD PMI Kota Bandung Cecep Ahmad Gumilar mengatakan, minimnya stok darah terjadi dalam beberapa hari terakhir atau sepekan pasca bulan puasa. Hal ini dikarenakan tren permintaan yang meningkat.

“Berdasarkan data yang ada di kita per hari ini, paling sedikit jenis darah trombosit. Untuk minggu pertama Ramadan ini stok darah di sini sudah mulai menipis, khususnya golongan darah A dan AB,” kata Cecep ditemui di kantornya, Jumat, 25 Mei 2018.

Menurut Cecep, menipisnya stok darah ini disebabkan tingginya permintaan yang tidak diimbangi donor masuk. Apalagi permintaan darah golongan A dan AB selama ini paling tinggi dibanding darah lainnya.

“Di PMI, stok darah B dan O ada 1.084 dan 1.030 labu untuk komponen PRC. Ini bukan kategori aman,” ucapnya.

Idealnya, kata Cecep, di PMI Kota Bandung, stok darah guna memenuhi kebutuhan rata-rata di Kota Bandung adalah 5.000-6.000 labu darah.

“Golongan darah A dan AB ini menipis sejak minggu kedua puasa. Di awal puasa sebetulnya stok keseluruhan di angka 4.000. Tetapi masuk minggu kedua untuk jenis golongan A dan AB habis,” paparnya.

Untuk mengantisipasi kekurangan stok darah, PMI Kota Bandung membuka pelayanan selama 24 jam untuk masyarakat yang akan mendonorkan darah.

“Kami buka 24 jam khusus di bulan Ramadan. Apabila ada yang ragu donor siang hari bisa dilakukan malam hari atau sebelum sahur,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan rumah ibadah seperti masjid, gereja, dan wihara dengan menggelar kegiatan donor darah.

“Untuk pemenuhan kebutuhan darah sebetulnya kita sudah ada kerja sama dengan masjid-masjid dan gereja. Kami jemput bola setelah tarawih untuk di masjid. Sedangkan donor di gereja-gereja kita sudah punya jadwal rutin setiap tahun mengikuti agenda kebaktian,” jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: