Sukses

Meluncur Lebih Jauh Bersama Bandung Longboarders

Bandung Longboarders dibentuk sekitar 2014 lalu. Pada awalnya, anggota komunitas ini dipelopori oleh beberapa skateboarder yang ingin mencoba hal-hal baru, yaitu longboard.

Liputan6.com, Bandung - Ada aktivitas berbeda di antara muda-mudi yang sedang berkumpul di seputaran Ledeng, Kompleks Budi Indah, Bandung, Jawa Barat. Mereka ada yang meluncur di turunan jalan dengan menggunakan sebuah papan.

Berada di atas papan itu, mereka bisa meliuk, melakukan akselerasi bahkan dalam keadaan meluncur dengan kecepatan tinggi.

Meski medan terbilang curam dan dapat dibilang berisiko, kelompok pemuda tersebut menggunakan peralatan pengaman. Secara bergantian mereka meluncur menggunakan papan yang bernama longboard.

Sekilas apa yang mereka lakukan mirip olahraga skateboarding. Tetapi, posisi tubuh mereka lebih rendah, bahkan tidak jarang berjongkok. Mereka juga kerap menyentuhkan tangan ke aspal untuk membantu mengarahkan luncuran.

Ricky Dangos (36), salah satu longboarder mengatakan, ia bersama rekan-rekannya di komunitas Bandung Longboarders memang senang bermanuver di atas papan luncur panjang tersebut.

“kegiatan ini lebih ke ajang refreshing. Kita biasa berkumpul dan berlatih setiap akhir pekan,” ucap Ricky.

Komunitas Bandung Longboarders dibentuk sekitar 2014 lalu. Pada awalnya, anggota komunitas ini dipelopori oleh beberapa skateboarder yang ingin mencoba hal-hal baru, yaitu longboard. Kemudian setiap akhir pekan mereka berkumpul dan berlatih longboard bersama.

Anggota komunitas perlahan semakin bertambah seiring waktu dan sampai saat ini ada 30 anggota yang aktif. Tak hanya sekadar berkumpul dan berlatih, mereka juga kerap mengadakan beberapa acara longboard di Bandung. Seperti Budda Slide Jam, Akhir Pekan di Budda dan King of Budda.

"Budda sendiri adalah nama tempat favorit kami untuk meluncur dan bersantai. Diambil dari nama kompleks ini, Budi Indah," Ricky menerangkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Longboarder Wanita Juga Tak Mau Kalah

Sore itu, tidak hanya para rider longboard dari kaum laki-laki saja yang unjuk kebolehan. Ada pula wanita yang ikut komunitas ini.

Para wanita dari komunitas Bandung Longboarders ini juga turut memamerkan manuver di atas papan seluncurnya.

Seperti yang dilakukan Noor Shoraya. Perempuan yang karib disapa Ocha menjelaskan, dalam bermain longboard wajib memiliki keberanian ekstra. Berbeda dengan skateboard, yang lebih menampilkan teknik kelincahan.

"Selama pakai pelindung seperti sarung tangan dan puck saat latihan, kita tahu harus berbuat apa. Tapi dari awal mulainya dari jalur datar saja dulu,” kata perempuan berusia 32 tahun itu.

Ocha mulai menemukan cintanya pada longboard semenjak ia benar-benar merasakan bermain di atas papan. Lalu sejak bergabung ke komunitas ini ia semakin mendapatkan ilmu baru.

"Awalnya lihat di YouTube terutama yang jenis dancing. Saya cari informasi dan ketemu sama Dangos. Dia kasih pinjam longboard, waktu itu mainnya masih di ITB. Sekarang saya lebih banyak turun ke downhill,” ungkapnya.

Setelah menggemari permainan ini, Ocha juga meraih prestasi di beberapa kejuaraan. Pada ajang Cangar Longboard Festival 2015 lalu ia menyabet juara dua di kelas wanita. Setahun berikutnya, dalam ajang yang sama dengan peserta dari luar negeri ia meraih peringkat ketiga.

Rider wanita lainnya, Windya Erdhana (20) baru bergabung komunitas sejak Oktober 2017. Kali pertama belajar bermain papan seluncur di kampusnya.

"Setelah itu saya baru berani bermain di tempat yang menurun. Sambil belajar belok-belok," kata Windya.

Menurutnya, bermain longboard bisa mengatasi stres. Semakin sering berlatih, makin banyak pula trik yang dipelajari.

"Main ini sama dengan menghilangkan rasa takut dalam diri. Apalagi kalau main bareng itu lihat yang lain jadi termotivasi," ucap Windya.

3 dari 4 halaman

Istilah dan Tips Aman Bermain Longboard

Apabila skateboard hanya dimainkan di skate park atau jalanan yang halus, longboarding justru membutuhkan turunan halus yang berkelok-kelok.

Kondisi perbukitan biasanya menjadi lokasi yang tepat untuk menggelar permainan ini. Tujuannya, agar dapat benar-benar merasakan sensasinya. Istilah bermain di trek seperti ini disebut dengan downhill.

Itulah kenapa para longboarder menggunakan sarung tangan tebal dan helm. Karena dalam kecepatan yang cukup tinggi, ketika sedang berada di belokan, mereka akan melakukan sliding. Mirip dengan atraksi drifting pada mobil dan tentu saja tangan mereka pasti akan tergerus aspal ketika belok.

Selain downhill, ada teknik cruising dan carving. Kebanyakan pemula menyukai teknik ini karena pilihan jalanan dengan sudut kemiringan tidak terlalu tajam. Alhasil, mereka bisa meluncur dengan santai dan pelan sambil membiasakan diri mengendalikan longboard.

Teknik lainnya adalah freestyle dan dancing. Untuk jenis ini, butuh kreativitas tinggi dari para rider. Karena rider yang sudah menguasai trik dan manuver harus memadukan kemampuannya berseluncur di atas aspal.

Perlu diketahui, bermain longboard memang tidak banyak trik seperti halnya skateboard. Menurut Ricky, dasar bermain longboard terletak pada saat menginjak papan, menyeimbangkan keseimbangan badan hingga pengereman.

"Untuk pemula sebaiknya bermain di lokasi perumahan. Terutamanya yang lalu lintasnya tidak ramai," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Tempat Favorit Longboarder Bandung

Selain memainkan trik dan gaya untuk mendapatkan sensasi dari permainan longboard, para rider juga suka bepergian untuk menemukan tempat baru atau melakukan perjalanan dengan si papan panjang.

Komunitas ini selalu membuat rencana untuk perjalanan meluncur setiap tahun.

"Paling suka itu di Talegong dan Cisompet, Garut. Tapi kita juga suka main ke wilayah selatan Bandung seperti Ciwidey atau ke utara di Lembang. Terakhir kita main di Lombok," ujar Ricky.

Selain melakukan perjalanan, pertemanan juga nilai penting dari kegiatan ini. Banyak teman dari daerah lain memberikan informasi tentang tempat terbaik untuk longboard.

"Di longboard ini kita bisa komunikasi dengan mereka ke berbagai daerah. Karena sudah semakin berkembang, komunitasnya juga sudah menjamur," ucapnya.