Sukses

Duh, Tempat Pembuangan Sampah Liar di Karawang Makin Banyak Saat Ramadan

Warga Karawang sebelumnya sering membuang sampah di tempat pembuangan sampah liar, tetapi langsung dibakar. Belakangan, jumlahnya tak lagi bisa dibakar.

Liputan6.com, Karawang - Tempat pembuangan sampah liar bermunculan di sejumlah titik sekitar perkotaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kondisi ini menyusul meningkatnya produksi sampah pada Ramadan.

"Sudah beberapa hari ini sampah menumpuk, padahal tempat ini bukan TPS (tempat pembuangan sementara) sampah," kata Iwan, salah seorang warga Johar, Kelurahan Karawang Wetan, di Karawang, Senin, 4 Juni 2018, dilansir Antara.

Ia mengatakan pada awalnya, titik di sisi irigasi dekat Jembatan Johar itu bukan pembuangan sampah. Ia mengakui sejumlah orang membuang sampah di titik tersebut. Namun, sampah yang telah dibuang langsung dibakar.

Kini, sampah di titik itu tidak bisa langsung dibakar karena sudah cukup banyak dan makin menumpuk. Warga setempat berharap agar petugas sampah bisa mengangkut sampah yang menumpuk di TPS liar itu.

Penumpukan sampah yang terjadi selama beberapa hari terakhir tidak hanya terjadi di TPS liar. Di sejumlah titik TPS juga terjadi penumpukan sampah.

Bahkan, terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS sepanjang sisi saluran irigasi, dari mulai belakang kodim setempat hingga daerah sekitar Desa Warung Bambu. Beberapa sampah yang menumpuk di TPS tersebut juga banyak yang sampah tumpah ke saluran irigasi.

Kondisi itu diduga terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang tidak mampu mengangkut seluruh sampah dari tempat pembuangan sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang Nevi Fatimah sebelumnya mengakui volume sampah selama Ramadan meningkat.

"Kalau timbunan sampah itu fluktuatif. Kalau volume sampah selama Ramadan, relatif meningkat," katanya.

Volume sampah pada sejumlah daerah sekitar Karawang meningkat selama Ramadan, karena cukup banyak masyarakat yang membuka usaha takjil. Namun, Nevi tidak menjelaskan lebih rinci persentase peningkatan volume sampah selama Ramadan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini: