Sukses

Mulai Hari Ini Kendaraan Sumbu 3 ke Atas Dilarang Lewat Garut

Sepekan menjelang lebaran, angkutan gandeng atau sumbu tiga ke atas dilarang melintas di jalur mudik selatan mulai Garut hingga Purwokerto.

Liputan6.com, Garut - Sepekan menjelang lebaran Idul Fitri tahun ini, angkutan gandeng atau sumbu tiga ke atas, dilarang melintas di jalur mudik selatan mulai Garut, hingga Purwokerto. Larangan berlaku mulai pukul 00.00, Jumat (8/6/2018).

Kasatlantas Polres Garut, AKP Erik Bangun Prakasa, menjelaskan, sesuai edaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, angkutan barang bersumbu tiga ke atas, dilarang melintas mulai tanggal 8 sampai 23 Juni 2018. 

Surat tersebut bersifat mengikat sekaligus larangan bagi pemilik kendaraan, agar mempermudah mudik di jalur lalu lintas selatan.

"Kecuali mobil sembako dan BBM, di luar itu tidak boleh (beroperasi)," kata dia.

Ia berharap adanya intruksi tersebut, bisa dipahami seluruh pemilik kendaraan sumbu tiga ke atas, termasuk perusahaan agar jalannya mudik nasional lancar.

"Kalau masih membandel kita lakukan penindakan, ya kita amankan di kantor (polsek atau polres)," kata dia.

Budi menyatakan, untuk mengamankan jalannya arus mudik di jalur selatan Jawa yang melintasi Garut. Lembaganya mengerahkan 1.100 personel. "Nanti kita sebar di Garut Kota, utara dan selatan," kata dia.

Melihat panjangnya cuti libur lebaran tahun ini, Budi memprediksi lonjakan arus mudik akan mulai terjadi antara tiga hari ke depan.

"Kita lihat mulai Jumat, Sabtu dan Minggu, pasukan kami di lapangan sudah all out semua," kata dia.

Untuk mendukung kemudahan mudik, beberapa jalur alternatif sudah mulai disiapkan, mulai jalur lingkar Kadungora sebagian, kemudian Cijapati, hingga lingkar Leles yang seluruhnya sudah bisa digunakan.

"Minimal bisa mengurai saat kemacetan," ujar dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Kantor Camat dan Desa Jadikan Rest Area

Pjs Bupati Garut Koesmayadi Tatang Padmadinata menambahkan, untuk menyambut kedatangan ratusan ribu pemudik, lembaganya telah mengintruksikan kantor kecamatan dan desa yang berada di samping jalan perlintasan mudik, dijadikan sebagai daerah rest area.

"Buat senyaman mungkin, ada fasilitas ibadah dan tempat istirahat," kata dia.

Bahkan untuk menghindari kekhawatiran minimnya petugas akibat cuti liburan, lembaganya telah menugaskan adanya petugas secara bergiliran. "Pokoknya harus ada piket dan layanan jangan putus selama 11 hari," katanya.

Khusus menyambut mudik tahun ini, pemda Garut menurunkan sekitar 626 personil gabungan dari dishub, satpol pp, damkar dan BPBD untuk membantu aparat kepolisian. "Intinya kami siap," kata dia.

Saat disinggung mengenai kesiapan fasilitas jalan, Tatang memastikan seluruh jalan alternatif kecuali setengah jalur alternatif lingkar Kadungora yang mengarah jalur Sogobing sudah bisa difungsikan.

"Untuk Leuwigoong ke Sigobingnya masih dalam proses pengerjaan," ujarnya.