Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu siap menyambut mudik Lebaran 2018 selama 24 jam. Koordinasi seluruh sektor sudah dilakukan, terutama persiapan antisipasi kejadian luar biasa yang bisa saja muncul saat puncak arus mudik dan arus balik.
Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Coki Manurung mengatakan pihaknya sudah menggelar apel siaga gabungan personel Polri, TNI, tenaga medis, Basarnas, relawan tanggap bencana hingga Dinas Perhubungan dan organisasi Radio Amatir.
"Semua sudah siaga 24 jam di posisi masing-masing," ucap Coki di Bengkulu, Minggu (10/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Khusus internal kepolisian, semua markas polisi sektor di tingkat kecamatan diwajibkan piket siaga mudik Lebaran 2018 selama 24 jam. Juga menempatkan personel ke posko yang dibentuk lembaga ataupun organisasi lain di luar Polri di tingkat polres masing-masing kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Pasukan siaga juga disiapkan untuk bantuan penebalan personel di wilayah yang berpotensi kekurangan personel saat puncak arus mudik Lebaran dan arus balik Lebaran 2018 terjadi.
Penempatan personel juga dilakukan pada lokasi wisata yang diprediksi akan mencapai puncak keramaian pada Lebaran 2018 ini. Salah satunya adalah kawasan wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu. "Semua kemungkinan kita antisipasi sejak dini," kata Kapolda.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Siaga Gawat Darurat Jalinbar
Bagi para pemudik yang berencana melalui Jalur Lintas Barat atau Jalinbar Sumatera, tidak perlu khawatir jika terjadi gangguan kesehatan selama perjalanan. Sebab seluruh fasilitas kesehatan di jalur tersebut akan siap melayani para pemudik selama 24 jam.
Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Edriwan Mansyur mengatakan, para petugas medis termasuk dokter jaga akan bersiaga di 179 puskesmas dan 22 rumah sakit dalam Provinsi Bengkulu hingga H+7 Lebaran. Khusus puskesmas di sepanjang 575 kilometer di Jalinbar Sumatra akan menyediakan lokasi bagi pemudik yang ingin beristirahat melepas lelah dalam perjalanan.
"Jangan dipaksakan membawa kendaraan jika sedang lelah, silakan mampir di fasilitas kesehatan kami," ujar Edriwan.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu juga membentuk tim penyelenggara kesehatan mudik untuk melakukan koordinasi dengan posko kesehatan. Tim ini juga membentuk satuan siaga gawat darurat di masing-masing kabupaten untuk penanganan peristiwa yang membutuhkan reaksi cepat.
"Satuan siaga gawat darurat untuk melakukan evakuasi medis ke akses kesehatan terdekat," lanjut Edriwan.
Advertisement
BPJS Tanggung Pemudik Luar Wilayah
Adapun para pemudik yang menjadi peserta JKN-KIS yang melakukan perjalanan mudik tetap akan mendapat layanan kesehatan meskipun berada di luar wilayah tempat peserta terdaftar. Tidak hanya di puskesmas, tetapi juga di pusat pelayanan non-puskesmas seperti klinik dan praktek dokter perorangan yang bekerja sama dengan BPJS.
Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Bengkulu Rizki Lestari mengatakan untuk kondisi kegawatdaruratan, seluruh fasilitas kesehatan untuk tingkat pertama maupun lanjutan wajib melakukan penanganan pertama kepada peserta JKN-KIS. Syaratnya hanya menunjukkan kartu BPJS Kesehatan dan identitas pribadi.
"Syaratnya kartu JKN-KIS yang dimiliki harus aktif," ungkap Rizki.
Pihaknya juga menjamin bagi peserta BPJS Kesehatan yang melakukan perjalanan mudik tidak dikenakan biaya tambahan. Jika ada petugas di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menarik biaya, pihaknya menyediakan layanan pengaduan di call center 1500 400 selama 24 jam.
"Pokoknya silakan melakukan mudik nyaman Lebaran 2018 bersama BPJS Kesehatan," kata Rizki Lestari.
Dishub Bangun Posko Siaga
Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu juga menyiagakan personel satuan pengendali operasi atau Satdalop di tingkat provinsi dan 10 kabupaten/kota dalam Provinsi Bengkulu. Tujuannya untuk memastikan perjalanan para pemudik yang menggunakan fasilitas angkutan umum melalui jalur darat, laut maupun udara mendapat kenyamanan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Budi Djatmiko mengatakan, khusus angkutan darat menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) sudah dilakukan pemeriksaan kendaraan atau ramp check. Para sopir yang mengemudikan bus juga diperiksa kesehatan, kejiwaan hingga tes urine oleh pertugas gabungan Dishub, Ditlantas Polda, dan Jasa Raharja Bengkulu.
"Kendaraan dan sopir yang sudah lolos ramp check kita berikat tanda khusus," ungkap Budi.
Untuk para pemudik yang menggunakan angkutan laut, terutama pemudik ke Pulau Enggano, pihaknya juga sudah melakukan uji kelayakan kapal penyeberangan dan nakhoda kapal. Layanan mudik jalur laut ini terpusat di Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu yang akan berlayar menuju pelabuhan Malakoni dan Kahyapu di Pulau Enggano.
"Kapal menuju Enggano akan berlayar sesuai jadwal. Tetapi sangat tergantung situasi cuaca, saat ini kondisinya sangat baik," kata Budi Djatmiko.
Advertisement
Pantauan CCTV
Kepolisian daerah Bengkulu menyiagakan fasilitas pemantauan di seluruh ruas jalan dan persimpangan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Ribuan kamera pengintai atau CCTV disebar dan terpantau pada pusat informasi di Mapolda Bengkulu.
Kepala Biro Operasional Polda Bengkulu Komisaris Besar Slamet Santoso mengatakan, sistem pemantauan yang dibangun terkoneksi dengan pusat layanan di Gedung Command Center di Mapolda Bengkulu dan akan mengantisipasi secara cepat.
"uUlai memasuki perbatasan Kabupaten Kaur hingga Mukomuko, semua terpantau CCTV," Slamet menegaskan.
Aplikasi yang digunakan juga akan memberikan tanda khusus jika terjadi penumpukan kendaraan di salah satu jalur utama dalam Provinsi Bengkulu. Kode jalur akan berubah warna dan pihak kepolisian segera meluncur untuk mengurai kemacetan yang terjadi.
"Tidak hanya kendaraan, petugas yang mencoba bermain di lapangan juga kita pantau," kata Slamet Santoso.