Sukses

Kondisi Lalu Lintas Banyumas dan Kebumen pada H-4 hingga Lebaran 2018

Puncak arus mudik Lebaran 2018 di Banyumas terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu malam lalu.

Liputan6.com, Banyumas - Kepolisian Banyumas, Jawa Tengah, mewaspadai sejumlah ruas jalan rawan macet di jalur tengah dan Jalur Lintas Selatan (JLS) pada puncak arus mudik Lebaran 2018.

Titik rawan macet jalur tengah tersebar mulai dari ruas jalan sempit di Pekuncen, SPBU, dan persimpangan Ajibarang, Pasar Cilongok hingga perlintasan sebidang menjelang Kota Purwokerto. Adapun di selatan, titik rawan macet berada di pasar Jatilawag, Rawalo, dan persimpangan Buntu, Kemranjen.

Pada H-5 Lebaran atau Minggu, 10 Juni 2018, sempat terjadi peningkatan volume kendaraan sebanyak 114 persen dibanding volume kendaraan dalam situasi normal. Kondisi itu sempat menyebabkan lalu lintas terhambat, meski tak terlampau signifikan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas Finan S Radipta mengatakan puncak arus mudik Lebaran 2018 di Banyumas terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu malam lalu. Saat itu, kendaraan dari Jakarta dan kota besar sisi barat Jawa tiba di ruas jalan Banyumas.

Sebab itu, diperkirakan puncak tertinggi terjadi antara Minggu pagi hingga malam atau H-5 Lebaran. Setelah itu, volume kendaraan cenderung menurun.

Pada Senin, 4 Juni 2018, arus lalu lintas di ruas Jalur Tengah Banyumas, antara Purwokerto-Brebes terpantau ramai dan lancar. Kepolisian menyatakan terjadi penurunan volume kendaraan dari arah barat ke timur dibanding volume kendaraan pada H-5 dan H-6.

Diperkirakan kondisi lalu lintas nyaris tanpa hambatan ini akan bertahan hingga hari Lebaran atau Idul Fitri 1439 Hijriah pada H1, Jumat dan H2, Sabtu mendatang.

"Ya, kalau kita lihat terjadi penurunan pada hari Senin ini, memang karena libur dimulai pada tanggal 11 ini, sehingga orang lebih condong berangkat dari tempat awal pada Jumat dan Sabtu," dia menerangkan saat memantau arus mudik Lebaran 2018 H-4, Senin, 11 Juni 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kecepatan Kendaraan di Kebumen pada Masa Mudik 2018

Meski tak sampai menyebabkan penumpukan kendaraan di satu titik, kepolisian tetap mewaspadai daerah-daerah rawan macet. Antara lain di sejumlah perlintasan sebidang dan persimpangan ramai.

Selain di persimpangan Ajibarang, titik rawan macet lainnya berada di perlintasan sebidang Rawalo dan Sumpiuh. Di titik rawan macet tersebut, kepolisian, dinas perhubungan dan dinas terkait lainnya mendirikan posko gabungan tim pengurai kemacetan.

Peningkatan volume kendaraan pada H-5 Lebaran 2018 juga terjadi di ruas jalan lintas selatan dan Jalan Lintas Selatan-Selatan atau Jalan Daendels, Kebumen. Minggu, 10 Juni 2018, kendaraan pribadi mulai memadati dua jalur utama mudik ini.

Kabag Ops Polres Kebumen AKP Cipto Rahayu mengatakan, meski terjadi peningkatan volume kendaraan, namun tak terjadi hambatan atau kemacetan yang berarti. Kendaraan masih bisa dipacu dengan kecepatan sedang.

Pantauan kepolisian, di Jalur utama Rowokele-Gombong-Karanganyar-Pejagoan-Muktisari-Kedungbener-Kutowinangun hingga Prembun, kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan rata-rata 55 kilometer per jam.

Sedangkan di jalur Daendels, dari Mirit- Buluspesantren- Petanahan-Klirong hingga Guyangan kecepatan kendaraan rata-rata 45 kilometer per jam.

Di luar jalur utama mudik Lebaran 2018, lonjakan arus mudik juga terjadi di beberapa stasiun kereta api dan terminal bus. Hal sama lonjakan arus juga terjadi di Stasiun Kebumen.

Pantauan Polres Kebumen dari pukul 06.00 WIB hingga 18.09 WIB, jumlah penumpang kereta api yang turun sebanyak 251 dan 657 penumpang naik.

"Berdasarkan data di lapangan, bus masuk Terminal A Kebumen, sebanyak 516 bus. Sedangkan untuk penumpang turun 343. Itu kami data dari 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," dia menambahkan.