Liputan6.com, Bandung - Ahmad Heryawan (Aher) meresmikan lima masjid di provinsi itu di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar). Penandatanganan prasasti kelima masjid tersebut digelar secara simbolis di Masjid Al Muttaqien Gedung Sate Bandung, Selasa malam, 12 Juni 2018.
Lima masjid yang diresmikan adalah Masjid Al Jabbar Cikembar, Kabupaten Sukabumi; Masjid Al Jabbar Plumbon, Kabupaten Cirebon; Masjid Al Jabbar Kalipucang, Kabupaten Pangandaran; Masjid Al Muttaqien, Gedung Sate Bandung; dan Masjid Al Jabbar Rancabuaya, Kabupaten Garut.
Aher mengaku terinspirasi oleh mantan Gubernur Jabar, R. Nuriana, dalam membangun masjid-masjid di provinsi tersebut. "Saat saya bertemu dengan Beliau, saya katakan waktu itu bahwa saya tidak mau kalah dengan Bapak untuk membangun masjid," ujarnya, dilansir Antara.
Advertisement
Dengan peresmian sejumlah masjid baru, ia menyatakan tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak menunaikan salat. Ia mengingatkan bahwa salat merupakan tiang agama bagi kaum muslim dalam memperkuat imannya.
Baca Juga
Aher mengaku awalnya ada 20 masjid yang akan dibangun, tapi ternyata ada beberapa hambatan dalam pembangunannya. "Jadi baru 11 masjid yang telah selesai dan masih dalam proses pembangunan," ujarnya.
Masjid yang masih dalam proses pembangunan, di antaranya Masjid Al Jabbar Cibinong Kabupaten Cibinong; Masjid Al Jabbar Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya; Masjid Al Jabbar Cipeuyeum, Kabupaten Cianjur; Masjid Al Jabbar Cimangkok, Kabupaten Sukabumi; Masjid Al Jabbar Gedebage, Kota Bandung; dan Masjid Al Jabbar Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
"Ini amanat saya, amanat saya membawa amanat langit. Supaya rumah-rumah Allah segera diselesaikan dan mudah-mudahan pahalanya bagi kita semuanya," kata Aher.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Jabar, Rianto, mengatakan pembangunan masjid merupakan dana hibah bantuan sosial. "Pembangunan masjid ini tersebar di jalan nasional dan provinsi itu, dimaksudkan memberikan fasilitas yang sedang safar dan bagi daerah pertumbuhan," ia menjelaskan.
Â
Â
Kenang Hari Pertama Berdinas
Pada hari ini, Aher bersama istri, Netty Prasetyani, bersilaturahim sekaligus pamitan ke warga sekitar rumah dinasnya di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung. Selanjutnya, keluarga Aher akan pindah ke rumah kontrakan sembari menunggu penyelesaian pembangunan rumah pribadinya di Pasir Impun, Kabupaten Bandung.
"Alhamdulillah kemarin saya bersama istri bersilaturahim ke tetangga di sekitar (Gedung) Pakuan, yakni warga RT 01 RW 01 Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung. Acaranya dirangkai dengan bukber," kata Aher.
Aher mengenang awal tinggal di Gedung Pakuan setelah dirinya dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013 pada Jumat, 13 Juni 2008. Ketika itu, malam pertama Aher di Gedung Pakuan dilaluinya seorang diri tanpa istri dan anak-anaknya.
"Jadi, Jumat sore itu saya ke sini (Gedung Pakuan) menginap di sini sendirian. Karena Ibu (istri) dan anak-anak masih di Jakarta. Besok paginya, ibu dan anak-anak baru ke sini," kata Aher.
Dua hari kemudian, yakni pada Minggu pagi, Aher langsung berkeliling menemui warga sekitar. "Mereka (warga sekitar Pakuan) cukup kaget, karena artinya baru hari pertama saya sudah keliling-keliling bertemu warga," tutur Aher.
"Saya katakan (kepada warga) bahwa kewajiban bagaimana pun ini Gedung Negara, rumah dinas tentu punya tetangga. Yang paling pertama harus saya sapa tentu adalah tetangga paling dekat, yaitu rumah sekitar Pakuan ini," lanjut Aher.
Aher juga mengaku, selama sepuluh tahun menjadi Gubernur dirinya tak pernah sekali pun keluar atau pindah dari Gedung Negara Pakuan. Setelah tak lagi menjabat sebagai Gubernur, Aher akan tetap tinggal di Bandung.
"Kami putuskan untuk tinggal saja di Bandung. Tapi saat memutuskan untuk tinggal di Bandung buat rumahnya terlambat, sehingga sampai hari ini belum selesai," kata Aher.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement