Idi - Bunta, gajah jinak yang bertugas di kamp Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mati dibunuh. Kematian gajah Bunta itu menuai kecaman dan respons dari berbagai kalangan.
Bahkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sampai menggelar sayembara. Siapa saja yang memberikan informasi akurat atas pembunuhan gajah Bunta tersebut akan mendapatkan hadiah Rp 30,5 juta. "Plus ngopi gratis seumur hidup," ucap Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, kepada JawaPos.com, Rabu, 13 Juni 2018.
Penghargaan berupa uang itu merupakan bukti begitu besar harapan publik supaya kasus pembunuhan Bunta terungkap. Ia berharap kasus ini segera diungkap penegak hukum di Aceh.
Advertisement
Baca Juga
"Harapan itu diwujudkan dalam penghargaan yang akan diberikan kepada siapa pun yang memberikan informasi akurat pelaku pembunuhan Bunta," jelasnya.
Dana penghargaan puluhan juta rupiah berasal dari BKSDA Aceh dan mitranya. Baik dari lembaga dan perorangan atau personel yang fokus serta peduli terhadap gajah. BKSDA juga membuka layanan Call Center BKSDA Aceh untuk menerima informasi.
"Terima kasih kepada mitra kami. Silakan informasi akurat disampaikan ke Call Center BKSDA Aceh nomor 085362836024 atau hubungi Polres Aceh Timur. Identitas pelapor akan kami jaga kerahasiaannya," ujarnya.
Untuk diketahui, awalnya Sapto menuliskan informasi di laman Facebook yang berisi akan memberi uang senilai Rp 10 juta kepada pemberi informasi pelaku pembunuh gajah Bunta.
Namun beberapa hari kemudian berubah dan nilai penghargaan bertambah. "Sampai (pelakunya) dapat. Termasuk kalau polisi yang ungkap, hadiahnya diberikan ke polisi. Kan siapa pun," imbuhnya terkait sayembara untuk mencari pembunuh gajah Bunta.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gajah Bunta Diduga Diracun
Gajah Bunta ditemukan mati dengan salah satu satu gadingnya hilang di Dusun Jamur Batang, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi. Gajah jinak itu ditemukan tak bernyawa pada Sabtu, 9 Juni 2018, sekitar pukul 20.00 WIB. Satwa berbelalai itu diduga diracun oleh orang tak bertanggung jawab.
"Matinya satu ekor gajah di CRU, yaitu unit yang menangani konservasi, khususnya penanganan konflik manusia dengan satwa liar," ujar Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, dalam keterangannya di Banda Aceh, Minggu, 10 Juni silam.
Wahyu mengungkapkan, modus operandi yang digunakan pelaku adalah memberikan makanan berupa mangga dan pisang yang mengandung racun. Gajah bernama Bunta itu pun mati karena mengonsumsi makanan tersebut.
"Lalu pelaku mengambil salah satu gading gajah dengan memotong (bagian) pipi gajah," tuturnya.
Penemuan gajah mati berawal dari informasi mahot bernama Saifuddin. Ketika itu, dia hendak memindahkan Bunta. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sang mahout (pawang gajah) melihat dan menemukan Bunta sudah mati dengan kondisi salah satu gadingnya hilang.
Advertisement