Sukses

Cerita Pilu Penumpang Tunanetra Ditolak Ojek Daring

Seorang pengemudi ojek daring menolak mengantar penumpangnya setelah melihat kondisi fisik penumpang tersebut. Ternyata, penumpang itu seorang tunanetra.

Liputan6.com, Makassar - Luthfi, pemuda tunanetra ini mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari salah seorang pengemudi ojek daring (dalam jaringan atau online). Pengemudi tersebut tiba-tiba membatalkan pesanan Luthfi setelah melihat kondisi fisiknya. 

Cerita pilu pemuda berusia 28 tahun ini pun diunggah di akun Instagram miliknya, @luthfiftmi. Ia mengisahkan bahwa kejadian itu terjadi pada Senin, 11 Juni 2018 lalu.

"Saya mau berangkat ke acara buka puasa bersama teman-teman Pergerakan Difabel Untuk Kesetaraan (Perdik) di Makassar," kata Luthfi kepada Liputan6.com, Minggu, 17 Juni 2018. 

Luthfi mengaku bahwa ia memesan ojek daring untuk bisa diantar dari Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo menuju Jalan Pendidikan, Kota Makassar. Ia memesan bukan menggunakan telepon genggam miliknya. 

"Saya pesanlah ojek daring itu pakai akun ibu saya, biasanya sih pakai akun sendiri, tapi karena beberapa lama, HP saya rusak jadi saya tidak pakai akun sendiri," jelasnya. 

Tak berselang lama, pengemudi itu pun tiba di lokasi penjemputan. Luthfi menerangkan dari pengakuan ibunya, pengemudi ojek daring itu memang agak aneh memandangi dirinya waktu itu. 

"Pengakuan ibu saya begitu, dia lihat melihat saya (dengan tatapan) aneh," ucapnya. 

Sempat terjadi percakapan singkat antara pengemudi ojek daring itu dengan Luthfi dan ibunya. Pengemudi ojek daring itu mengungkapkan berbagai dalih agar bisa membatalkan pesanan Luthfi. 

"Bapak itu tanya, tujuannya di mana. Saya jawab di Jalan Pendidikan, 'Bapak tahu tidak?' Saya bertanya balik. Bapak itu kemudian menjawab bahwa dia tidak tahu di mana Jalan Pendidikan, terus saya bilang 'itu Pak yang di belakang UNM (Universitas Negeri Makassar)'," Luthfi menceritakan percakapan dirinya dengan pengemudi ojek daring itu. 

Walau telah dijelaskan, pengemudi ojek daring tersebut tetap bersikukuh bahwa dirinya tidak mengetahui lokasi Jalan Pendidikan berada, meski sebenarnya ia bisa saja menggunakan Google Maps untuk menuntunnya ke lokasi tujuan yang diinginkan konsumennya tersebut.

"Dia masih ngotot kalau dia tidak tahu di mana Jalan Pendidikan berada. Saya pun berusaha meyakinkan dan bilang ke bapak itu nanti saya yang tunjukkan dia jalan menuju Jalan Pendidikan," Luthfi berkisah.

Saksikan video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Pengemudi Batalkan Pesanan Penumpang

Melihat percakapan antara anaknya dan pengemudi ojek daring tersebut, ibu Luthfi tak tinggal diam. Dia pun berusaha meyakinkan jika anaknya selama ini tidak pernah mengalami masalah jika menggunakan jasa ojek daring. 

"Ibu saya juga bilang kalau saya sudah sering naik ojek online. Terus pengemudi itu mengaku kalau dia tidak bisa jika kondisi (saya) begini (tunanetra)," ungkapnya.  

Padahal, terang Luthfi, selama di Bandung dan Jakarta ia tak jarang menggunakan jasa ojek daring. Dan tak satu pun di antaranya yang menolak untuk mengantar dirinya ke tempat tujuan yang ia inginkan. 

"Di sana memang saya juga biasa pakai akun orang lain dan tidak ada masalah. Sebenarnya saya memang stay-nya di Bandung, ini ke Makassar cuma untuk liburan," ungkapnya.

Singkat cerita, lanjutnya, pengemudi ojek daring itu kemudian membatalkan pesanan Luthfi secara sepihak meski ia telah berada di lokasi penjemputan. Pengemudi itu kemudian pergi meninggalkan Luthfi dan ibunya. 

"Saya sempat bilang ke dia, terima kasih Pak atas ketidakpercayaannya. Lalu saya ajak ibu saya masuk, saya khawatir dia emosi," terang Luthfi. 

Belakangan Luthfi mengaku bahwa ibunya melihat gelagat aneh pengemudi ojek daring itu ketika berbincang dengan dirinya. Ibu Luthfi menilai bahwa gelagat pengemudi ojek daring itu adalah sebuah pelecehan. 

"Menurut ibu saya, driver itu memang melecehkan saya, dia memandangi saya dari kepala ke kaki. Kemudian waktu kami ngobrol tidak sedikit pun driver itu menghadap ke saya. Memang ini ya melecehkan, dalam tanda kutip begitu menurut ibu saya," Luthfi menjelaskan. 

 

3 dari 3 halaman

Dihubungi Pihak Ojek Daring

Luthfi mengaku dirinya telah dihubungi oleh pihak ojek daring tersebut. Pihak ojek daring itu juga telah meminta maaf kepada Luthfi. 

"Iya dia telepon ke nomor milik ibu saya, karena waktu itu saya pesan ojek menggunakan akun ibu saya. Mereka minta maaf atas kejadian yang saya alami," terang Luthfi. 

Tak hanya minta maaf, kata Luthfi, pihak dari ojek daring itu juga menawarkan untuk dimediasi antara dirinya dan pengemudi ojek daring yang menolaknya.

"Ditawarkan untuk berdamai juga," akunya. 

Namun Luthfi tak begitu saja menerima tawaran untuk berdamai tersebut, ia berharap agar ada sanksi tegas terhadap pengemudi ojek daring tersebut. 

"Harus ada sanksi tegas, ini pertama kalinya saya dibeginikan. Dan semoga pengemudi itu juga baru pertama kali menolak penumpang yang memiliki kekurangan fisik," Luthfi memungkasi. 

 

Â