Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan pembuatan tempe dari biji kecipir. Nabila Istichomah, Dina Faizah, Septian Ayu Saputri, Andri Kurniawan, dan Enggar Listianto membuat tempe biji kecipir karena bahan baku tersebut selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Nabila menyebutkan biji kecipir memiliki protein tinggi sehingga cocok dijadikan bahan pangan fungsional. Biji kecipir juga rendah lemak dan sangat cocok bagi orang yang menderita obesitas.
"Mengandung asam behenat yang tidak diserap oleh usus," ujarnya beberapa waktu lalu. Selain itu, biji kecipir rendah karbohidrat sehingga pas bagi orang yang tidak ingin gemuk.
Advertisement
Baca Juga
Harga biji kecipir lebih murah ketimbang kedelai yang saat ini lebih banyak impor. Kelebihan lain biji kecipir adalah bahan baku mudah dibudidayakan lewat penyemaian di media tanam lembab.
"Tumbuhnya pun cepat karena tidak adanya hama yang menyerang tanaman ini," tuturnya.
Menurut Nabila, tempe sebagai pangan fungsional, tempe merupakan sumber gizi protein yang harganya relatif paling terjangkau oleh masyarakat. Tempe biasanya dijual dalam berbagai bentuk, dari yang belum diolah sampai yang sudah diolah menjadi makanan.
Tempe sudah menjadi kebutuhan masyarakat bahkan dapat dikatakan menjadi menu wajib harian.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Â
Cara Pembuatan
Septian Ayu Saputri menjelaskan cara membuat tempe biji kecipir. Pertama menyiapkan bahan yang dibutuhkan, meliputi, biji kecipir, kedelai, ragi, daun pisang, plastik, dan tali rafia.
Kemudian, biji kecipir dan kedelai ditimbang, dibersihkan, dan dicuci. Rebus selama 30 menit, lalu dikupas. Biji lalu direndam dalam air bersih selama dua hari. Setelah itu, cuci dan direbus selama dua jam, didinginkan, dan potong kecil-kecil.
Kukus selama 30 menit, lalu masuk ke proses fermentasi dengan menambahkan ragi. Inkubasi dilakukan selama 40-48 jam dan tempe biji kecipir siap dikonsumsi.
Ia menjelaskan perendaman dan perebusan biji kecipir memang lebih lama daripada kedelai karena tekstur kulitnya yang keras.
"Penggunaan kedelai dalam tempe ini agar rasanya mirip dengan tempe kedelai dengan perbandingan kedelai dan biji kecipir adalah 1 : 3," ujar Septian.
Â
Advertisement