Liputan6.com, Kupang - Masuk sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata, Labuan Bajo terus berdandan. Dalam peta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ini hanya ada 10 destinasi prioritas.
Bupati Manggarai Barat, Agustinus C. Dula menyebut bahwa masuknya Labuan Bajo dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) karena daerahnya memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Ia masuk di urutan ketiga dari 10 Destinasi Prioritas.
"Peluang keunikannya, bukit, lereng, sungai, pantai, pasir, pulau pulau, laut dan gua Batu cermin. Harus ditata ulang," kata Dula kepada Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Agustinus Dula menyebutkan Pemerintah Kabupaten akan menata ulang mulai dari aksesibilitas, atraksi, dan amenitas agar menjadi satu kesatuan dengan strategi pembangunan industri pariwisata Labuhan Bajo.
Jalan lingkar luar menuju PLTMG di Rangko, tiang listrik, jaringan air minum, makanan kuliner, tempat parkir, pembenahan RSU, pembenahan Bandara menuju penerbangan malam secara reguler dan penerbangan internasional adalah daftar penjang penataan yang sifatnya mendesak.
"Pengelolaan lalu lintas akibat kendaraan penuh juga. Semua harus selesai sebelum Oktober," kata Dula.
Saat ini, Pemkab Mabar sedang membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Warloka. Akses menuju TPA lama di Kaper dan pemasangan tiang Lampu untuk penerangan Jalan dalam kota sejumlah kurang lebih 200 titik. Menurut Dula, penataan itu sudah mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
"Ini bukti keseriusan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo," kata Dula.
Simak video pilihan berikut:
Penerbangan Internasional
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu mengatakan pengembangan Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Pulau Flores juga menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung hadirnya penerbangan langsung internasional. Pembukaan penerbangan langsung internasional menjadi salah satu agenda utama pemerintah pusat.
"Menteri Pariwisata Arief Yahya telah menyampaikan bahwa ketika landasan Bandara Komodo selesai diperpanjang maka penerbangan internasional bisa langsung masuk ke Labuan Bajo," kata Marius.
Sebagai langkah awal, pemerintah saat ini mengarahkan pengembangan bandara internasional pada semua destinasi wisata unggulan secara nasional. Hal itu bisa dilihat di Bandara Silangit di Sumatera Utara yang dikembangkan jadi bandara internasional karena daerah itu memiliki Danau Toba. Layanan penerbangan internasional ke NTT sendiri masih menunggu kesiapan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
"Selesai dikembangkan nanti, penerbangan internasional seperti dari China, Jepang, Australia, dan lainnya segera masuk ke Labuan Bajo," kata Marius.
Terkait layanan penerbangan domestik dari dan menuju NTT sudah terhubung secara baik. Bandara Komodo sudah melayani 28 kali penerbangan setiap hari, baik dari dan ke Labuan Bajo.
"Layanan penerbangan langsung dari Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, juga sudah terkoneksi. Bandara di NTT juga sudah terhubung dengan 14 bandara aktif," kata Marius.
Advertisement