Liputan6.com, Kupang - Pria berinisial A yang diduga pelaku pemerkosaan terhadap turis wanita asal Prancis hingga kini masih buron.
Kaburnya pelaku yang juga pemandu wisata freelance atau lepas ini membuat misteri yang terselimuti mulai terkuak. Ternyata, selain perempuan Prancis berinisial MB (22), pria bejat yang diduga berasal dari Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, ini juga pernah memperkosa seorang wisatawan asal Italia.
"Turis asal Italia ini memilih mendiamkan kasus ini dan tidak melaporkannya ke polisi," ucap Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, kepada Liputan6.com, Rabu, 20 Juni 2018.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengaku sudah bertemu MB dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo, tempat korban pemerkosaan dirawat.
"Saya sudah bertemu dengan gadis Prancis bernama MB dan meminta RS Siloam membantu untuk memberi perhatian khusus," ujarnya.
Dia memastikan bahwa pelaku pemerkosaan ini bukan orang Manggarai. Hal ini terlihat dari foto yang beredar saat ini.
"Memang benar, korban pemerkosaan itu ada dua orang. Satu gadis asal Prancis dan satunya lagi orang Italia. Pelakunya bukan orang Manggarai. Saya sudah lihat fotonya. Bukan tipe orang Manggarai," katanya menegaskan.
Dia meminta polisi segera menangkap pelaku pemerkosaan ini. Sebab, tindakan pelaku merusak citra pariwisata Labuan Bajo yang sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai destinasi prioritas.
"Saya berharap agar pelaku tindakan biadab ini diberi hukuman seberat-beratnya. Dan kalaupun saat ini dia menghilang, para guide pasti tidak akan tinggal diam mencari dia," katanya.
Dia juga meminta diinas terkait untuk melanjutkan pembahasan peraturan bupati atau perbup tentang pemandu wisata yang sudah dikonsepkan. Hal ini agar dijadikan pedoman pengelolaan perlakuan terhadap wisatawan dan guide serta warga pelaku wisata.
"Peristiwa pemerkosaan ini kiranya menjadi pelajaran yang berharga bagi wisatawan untuk lebih berhati hati dan jangan ikut selera sendiri serta gegabah mempercayai guide yang tidak jelas," dia memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Turis Prancis Jadi Korban Ulah Bejat Pemandu Wisata Lepas
Citra pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Labuan Bajo tercoreng.
Hal ini dikarenakan ulah bejat seorang pria, warga lokal yang diduga memperkosa perempuan asal Prancis di Labuan Bajo.
Pria lokal berinisial A ini diketahui sebagai pemandu wisata lepas. Ia melancarkan aksi bejatnya usai mengantarkan wanita asal Prancis berinisial MB (22) menikmati keindahan objek wisata air terjun Cunca Wulang, Kabupaten Manggarai Barat.
Wisatawan asing itu terpaksa melayani nafsu bejat sang pemandu lantaran diancam akan diperkosa beramai-ramai oleh pemuda mabuk.
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumowardono, mengatakan bahwa pihak kepolisian sedang mengejar pelaku.
Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 12 Juni 2018, pukul 16.30 Wita. Kasus dugaan pemerkosaan oleh pemandu wisata lepas di Labuan Bajo itu kemudian dilaporkan ke kepolisian, Rabu, 13 Juni 2018, pukul 15.00 Wita.
"Kami masih mengejar pelaku," ucap Julisa kepada Liputan6.com, Rabu, 20 Juni 2018.
Advertisement
Kronologi Pemerkosaan
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumowardono, menjelaskan kejadian itu bermula pada Selasa, 12 Juni 2018, pukul 12.00 Wita. Saat itu, korban dan pelaku bersepakat menuju air terjun Cunca Wulang dengan menggunakan sepeda motor.
Sepulang dari lokasi air terjun, pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan. "Korban menolak ajakan pelaku tetapi pelaku mengancam," kata Julisa.
Ancamannya, yakni jika perempuan wisatawan itu tidak mau berhubungan badan, maka pelaku akan memanggil teman-temannya untuk memperkosa korban.
"Dengan terpaksa korban mengikuti ajakan pelaku untuk berhubungan badan di hutan. Pelaku merupakan guide freelance inisial A," ujarnya.
Pelaku saat itu yang mengendarai sepeda motor. Pelaku mengajak dan memaksa korban berhubungan badan dalam perjalanan pulang dari Cunca Wulang menuju Labuan Bajo.
"Sebelumnya mereka bertemu dengan beberapa orang yang sedang mabuk," jelas dia.
Saat pelaku mengajak korban berhubungan badan, pelaku menakut-nakuti korban dengan mengancam untuk memanggil orang yang mabuk tadi.
Karena takut, korban akhirnya mengikuti keinginan pelaku. Lalu aksi tidak senonoh itu berlangsung di semak belukar. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengantar korban ke salah satu hotel tempat korban menginap.
Ketika tiba di hotel, pelaku meminta lagi korban untuk berhubungan badan. "Korban terpaksa melayani lagi kemauan pelaku di hotel," imbuh Julisa.
Korban yang mengalami depresi kemudian meminta untuk diantarkan ke salah satu rumah sakit di Labuan Bajo. Pelaku mengantarnya, tapi kemudian melarikan diri.
"Dari hasil pemeriksaan, korban mengaku tidak bisa melawan pelaku karena pelaku mengancam akan memanggil teman lainnya untuk memerkosa korban," Julisa memungkasi.