Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang warga di Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, kaget melihat ular piton sepanjang enam meter berada di semak-semak samping kandang sapinya. Ular itu sudah tak banyak bergerak karena perutnya sudah besar usai memangsa sesuatu.
Warga ini awalnya mengira ular itu baru saja memangsa manusia. Hal ini diberitahukan kepada warga lainnya hingga puluhan orang berkumpul untuk menangkap ular yang dikenal dengan nama Sanca Batik ini.
"Setelah dilihat ternyata babi yang baru dimakannya," kata Muamar, warga Sorek, Kabupaten Pelalawan, Kamis 21 Juni 2018.
Advertisement
Baca Juga
Pria yang dipanggil Amar dan dikenal punya banyak peliharaan reptil ini menyebut warga Sungai Ara menemukan ular berukuran raksasa itu pada Rabu, 20 Juni 2018 malam. Usai penemuan, ular itu dibawa ke Sorek untuk diserahkan kepadanya.
Saat diserahkan, ular itu sudah tak bernyawa lagi. Reptil melata ini kesulitan bernafas karena mulutnya ditutup warga pakai lakban, bukan akibat babi yang telah dimangsanya.
"Ular kalo habis makan terus disolasi (lakban) mulutnya pasti mati karna saluran pernafasan tidak baik," kata Amar.
Rencananya, tambah Amar, ular yang kulitnya sering dijadikan bahan tas, ikat pinggang dan dompet ini akan dikuliti.
Penuturan warga kepada Amar, di perkebunan sawit Sungai Ara memang sering terlihat ular berukuran besar melintas. Namun tak bisa dipastikan apakah ular yang ditangkap ini merupakan hewan yang sering dilihat.
Melihat ukuran yang tak biasa, Amar memastikan ular ini bisa memangsa manusia. Amar dan warga juga bersyukur ular ini lebih dahulu ditangkap memakan babi sebelum membahayakan manusia.
"Kalau anak kecil bisa dua orang masuk ke perutnya tuh bang," kata Amar.
Atas kejadian ini, warga di Sungai Ara disebut Amar lebih berhati-hati jika ke kebun dan memberi makanan ternak. Apalagi di kawasan itu sering dilihat ular piton melintas dengan ukuran serupa.