Liputan6.com, Idi - Pihak kepolisian mengemukakan, kasus terbunuhnya gajah Bunta atau gajah jinak di Kamp Conservation Response Unit (CRU) Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Sabtu, 9 Juni lalu, sudah mulai menemukan titik terang.
"Identitas terduga pelaku sudah kita kantongi, mudah-mudahan segera tertangkap dan kasus kematian gajah jinak ini segera terungkap ke publik," ucap Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kasat Reskrim AKP Erwin S Wilogo, saat dihubungi di Idi, Sabtu, 23 Juni 2018, dilansir Antara.
Ia mengaku, saat ini, timnya masih terus memburu dan mencari keberadaan pelaku. Meskipun demikian, Erwin berharap terduga pembunuh gajah Bunta segera menyerahkan diri bersama barang bukti satu gading gajah dibawa kabur bersamanya.
Advertisement
Baca Juga
Jika menyerahkan diri dengan baik ke polisi, maka pelaku akan dihargai niat baiknya. "Karena itu, sebaiknya pelaku segera menyerahkan diri, sebab ke mana pun pelaku lari dan bersembunyi pasti polisi akan menemukannya," ujar Erwin.
Sebelumnya, satu dari empat gajah jinak yang disiagakan di Kamp CRU Lokop, ditemukan mati diracun, Sabtu, 9 Juni 2018. Tim Keswan dari BKSDA Aceh sudah melakukan nekropsi, namun hingga saat ini belum keluar hasil dari laboratorium dan forensik (labfor).
Begitu juga dengan tim penyidik Polres Aceh Timur juga sudah melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sesaat setelah gajah Bunta ditemukan mati. Sementara, lima petugas CRU Lokop sudah dipanggil dan dimintai keterangan sebagai saksi.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali, dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Balai Konservasi Gelar Sayembara
Bunta, gajah jinak yang bertugas di Kamp CRU, Lokop, Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mati dibunuh. Kematian gajah Bunta itu menuai kecaman dan respons dari berbagai kalangan.
Bahkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sampai menggelar sayembara. Siapa saja yang memberikan informasi akurat atas pembunuhan gajah Bunta tersebut akan mendapatkan hadiah Rp 30,5 juta. "Plus ngopi gratis seumur hidup," ucap Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, kepada JawaPos.com, Rabu, 13 Juni 2018.
Penghargaan berupa uang itu merupakan bukti begitu besar harapan publik supaya kasus pembunuhan Bunta terungkap. Ia berharap kasus ini segera diungkap penegak hukum di Aceh.
"Harapan itu diwujudkan dalam penghargaan yang akan diberikan kepada siapa pun yang memberikan informasi akurat pelaku pembunuhan Bunta," jelasnya.
Dana penghargaan puluhan juta rupiah berasal dari BKSDA Aceh dan mitranya. Baik dari lembaga dan perorangan atau personel yang fokus serta peduli terhadap gajah. BKSDA juga membuka layanan Call Center BKSDA Aceh untuk menerima informasi.
"Terima kasih kepada mitra kami. Silakan informasi akurat disampaikan ke Call Center BKSDA Aceh nomor 085362836024 atau hubungi Polres Aceh Timur. Identitas pelapor akan kami jaga kerahasiaannya," ujarnya.
Untuk diketahui, awalnya Sapto menuliskan informasi di laman Facebook yang berisi akan memberi uang senilai Rp 10 juta kepada pemberi informasi pelaku pembunuh gajah Bunta.
Namun, beberapa hari kemudian berubah dan nilai penghargaan bertambah. "Sampai (pelakunya) dapat. Termasuk kalau polisi yang ungkap, hadiahnya diberikan ke polisi. Kan siapa pun," imbuhnya terkait sayembara untuk mencari pembunuh gajah Bunta.
Â
Advertisement