Liputan6.com, Kupang- Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula, geram terhadap pelaku aksi pemerkosaan wisatawan asal Prancis di Labuan Bajo. Saking marahnya, orang nomor satu di Labuan Bajo ini mengaku akan mengikat pelaku pemerkosaan dan mengaraknya keliling Kota Labuan Bajo.
"Saya mau ikat dan saya akan pamerkan dia keliling Kota Labuan Bajo. Ini sudah keterlaluan,” ujar Dula kepada Liputan6.com, Minggu (24/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengaku tidak akan mentolerir setiap upaya yang merusak iklim pariwisata di Labuan Bajo. Apalagi tindakan biadab itu dilakukan di tengah gencarnya pemerintah Mabar mempromosikan pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu daerah tujuan wisata prioritas.
Dia mengatakan aksi biadap pelaku pemerkosaan ini tidak saja merusak citra pariwisata, tetapi juga menampar wajah pemerintahan Mabar yang tengah berjuang mempromosikan potensi wisata di bumi Komodo ini.
"Malu juga, kabupaten yang menjadi pusat perhatian pemerintah pusat bukan berterima kasih dan menjadi tuan rumah yang baik, tetapi justru menjadi tuan rumah yang menakutkan wisatawan," katanya.
Turis Italia Juga Jadi Korban Pemandu Wisata Liar di Labuan Bajo
Pria berinisial A yang diduga pelaku pemerkosaan terhadap turis wanita asal Prancis hingga kini masih buron.
Kaburnya pelaku yang juga pemandu wisata freelance atau lepas ini membuat misteri yang terselimuti mulai terkuak. Ternyata, selain perempuan Prancis berinisial MB (22), pria bejat yang diduga berasal dari Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, ini juga pernah memperkosa seorang wisatawan asal Italia.
"Turis asal Italia ini memilih mendiamkan kasus ini dan tidak melaporkannya ke polisi," ucap Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, kepada Liputan6.com, Rabu, 20 Juni 2018.
Dia mengaku sudah bertemu MB dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo, tempat korban pemerkosaan dirawat.
"Saya sudah bertemu dengan gadis Prancis bernama MB dan meminta RS Siloam membantu untuk memberi perhatian khusus," ujarnya.
Dia memastikan bahwa pelaku pemerkosaan ini bukan orang Manggarai. Hal ini terlihat dari foto yang beredar saat ini.
"Memang benar, korban pemerkosaan itu ada dua orang. Satu gadis asal Prancis dan satunya lagi orang Italia. Pelakunya bukan orang Manggarai. Saya sudah lihat fotonya. Bukan tipe orang Manggarai," katanya menegaskan.
Dia meminta polisi segera menangkap pelaku pemerkosaan ini. Sebab, tindakan pelaku merusak citra pariwisata Labuan Bajo yang sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai destinasi prioritas.
"Saya berharap agar pelaku tindakan biadab ini diberi hukuman seberat-beratnya. Dan kalaupun saat ini dia menghilang, para guide pasti tidak akan tinggal diam mencari dia," katanya.
Dia juga meminta diinas terkait untuk melanjutkan pembahasan peraturan bupati atau perbup tentang pemandu wisata yang sudah dikonsepkan. Hal ini agar dijadikan pedoman pengelolaan perlakuan terhadap wisatawan dan guide serta warga pelaku wisata.
"Peristiwa pemerkosaan ini kiranya menjadi pelajaran yang berharga bagi wisatawan untuk lebih berhati hati dan jangan ikut selera sendiri serta gegabah mempercayai guide yang tidak jelas," kata dia.
Advertisement