Liputan6.com, Garut - Total volume arus kendaraan arus mudik 2018 yang melintasi jalur selatan Jawa, khususnya via Garut, Jawa Barat mengalami penurunan hingga 15 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Upaya preventif polisi dengan mengetatkan uji cek kendaraan umum seperti bus serta optimalnya fungsi tol baru di wilayah Jawa lainnya, dinilai menjadi salah satu penyebab kesuksesan penurunan itu.
Kasatlantas Polres Garut, AKP Erik Bangun Prakasa mengatakan, pengaturan kendaraan pemudik pada arus mudik 2018 terbilang lancar. Kendati, medan jalur selatan via Limbangan, Garut, cukup sulit.
Advertisement
Namun, kesiapan petugas dalam menjalankan rekayasa lalu lintas mampu menjawab tantangan itu. "Alhamdulillah jika dibanding tahun lalu, penurunan (jumlah volume kendaraan) tahun ini mencapai 15 persen," ucap dia, di kantornya, Selasa (26/6/2018).
Baca Juga
Hasil evaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2018, terhitung 7 Juni 2018 atau H-8, sampai dengam 24 Juni 2018, H+8 di wilayah hukum Polres Garut, mencatat, jumlah volume kendaraan yang melintasi Garut mencapai 1.173.881 unit dari berbagai jenis.
Angka ini turun sekitar 15 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama yang mencapai 1.346.861 unit kendaraan. "Mungkin penyebabnya karena banyaknya infrastruktur yg dibangun pemerintah sehingga masyarakat lebih memilih via Tol Cipali, ungkap dia.
Secara umum, puncak arus mudik 2018 yang melintasi Garut terjadi pada tanggal 12 Juni 2018, dengan jumlah kendaraan mencapai 144.077 unit.
Sementara, jumlah arus balik mencapai 976.735 unit, atau turun sekitar 15 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama yang mencapai 1.126.380 unit kendaraan. "Puncaknya terjadi pada tanggal 18 Juni 2018 dengan jumlah kendaraan sebanyak 118.186 unit," ujar dia.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Kecelakaan Mudik Nihil
Khusus tahun ini, penurunan jumlah kendaraan yang melintas, berbanding lurus dengan jumlah kecelakaan. Tercatat, selama mudik berlangsung, angka kecelakaan turun drastis dibanding tahun lalu. " Tidak ada korban meninggal dunia," kata dia, bangga.
Erik menambahkan, selama Operasi Ketupat Lodaya berlangsung, lembaganya melakukan tiga kali pengecekan kendaraan umum hingga tiga kali di tiga tempat berbeda. Sedangkan total pelanggaran mencapai 152 untuk tilang dan teguran mencapai 75 kasus.
Meskipun terbilang sukses, Erik mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dibenahi. Banyaknya perlintasan kereta api sebidang yang belum diberi palang pintu, serta masih minimnya sarana dan prasarana jalan raya, mesti segera mendapat perhatian.
Atas capaian itu, tak lupa lembaganya memberikan aplaus bagi seluruh petugas jaga, yang tidak menciutkan dalam melayani masyarakat selama mudik berlangsung.
"Buat kami ini sebuah prestasi, semoga kami bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi bagi masyarakat," dia menambahkan.
Advertisement