Sidoarjo - Penemuan ikan Araipama menggegerkan warga Dusun Pajaran Utara, Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Ikan raksasa itu berukuran 1,58 meter dengan berat 30 kilogram di Sungai Kanal Brantas desa tersebut, pada Senin, 25 Juni 2018, sore.
Ikan Arapaima yang biasanya hidup di sungai Amazon, Brasil, itu pertama kali ditemukan oleh Suparpo (58), warga Dusun Pajaran Selatan, Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.
Advertisement
Baca Juga
Informasi yang diterima Times Indonesia, awalnya, Suparpo, yang biasa mencari dan menjual ikan tersebut penasaran dengan apa yang dilihat oleh warga di mangetan kanal (Sungai) Brantas. Melihat sosok ikan besar itu, dia lantas mengambil jaring (samber) lalu menangkap ikan tersebut dari bibir sungai.
"Karena penasaran, dan banyak orang di pinggir sungai yang katanya ada ikan besar, maka saya langsung saya ambil serok dan ikan tersebut berhasil saya jaring," katanya, Selasa (26/6/2018).
Lebih jauh Suparpo memaparkan, berdasarkan pengamatannya, di sungai itu ada sekitar 4 sampai 6 ekor ikan Arapaima bahkan lebih. Namun, yang berhasil tertangkap hanya satu ekor.
"Ada banyak sekitar 4 sampai 6 ekor kalau tidak salah, tapi tertangkap satu. Saya dapat informasi, warga Mojokerto juga berhasil menangkap satu ikan Arapaima di Sungai Brantas di kawasan Mojokerto," paparnya.
Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dugaan Asal Ikan
Sementara itu, Andreas Agus Kristanto Nugroho, Education Program Ecological Observation and Wetlands Conservation (ecoton) atau LSM pemerhati lingkungan, monster yang berhasil ditangkap adalah jenis Arapaima (jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan).
"Ternyata itu adalah ikan Arapaima Gigas. Jenis ikan asli Brazil, Peru," kata Andreas yang terjun langsung ke lokasi penemuan ikan raksasa tersebut.
Ikan Arapaima, imbuh Andreas, termasuk ikan predator yang bisa menghabiskan ikan disekelilingnya dan masuk kategori Spesies Asing Invasif (SAI).
"Ikan ini termasuk ikan predator yang bisa menghabiskan ikan lokal di Sungai Brantas dan bisa juga menyebarkan penyakit yang mungkin tidak dikenal di perikanan Indonesia," terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berkordinasi dengan perangkat desa setempat dan Dinas Perikanan Jawa Timur untuk mengambil isi lambung ikan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium.
"Kami juga mengambil isi lambung ikan yang ditemukan itu untuk diperiksa makanannya," tegasnya.
Andreas menduga, ikan raksasa Araipama ini merupakan ikan peliharaan peternak atau pehobi yang lepas ke sungai.
"Saya mengimbau agar masyarakat yang memelihara ikan jenis ini tidak melepas ke sungai karena termasuk ikan predator yang membahayakan ekosistem Sungai Brantas," ucapnya.
Â
Advertisement