Sukses

TPS-TPS Ceria ala Warga Cilacap Hingga Banjarnegara

Di Cilacap, TPS Unik bernuansa sporty juga ada di Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan. Dua TPS di desa ini bernuansa Asian Games 2018

Liputan6.com, Purwokerto - Olahraga atau Sport identik dengan muda, semangat dan sportif atau integritas. Pesan ini lah yang hendak disampaikan oleh KPPS di beberapa Tempat Pemungutan Suara atau TPS unik di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Di Banjarnegara, TPS 1 di Desa Winong bertema Tubing. Ban Tube diletakkan di bagian depan TPS. Adapun pelampung dan pengaman lainnya digantung sebagai aksesoris TPS.

Seluruh anggota KPPS, bahkan tim pengamanan Linmas pun mengenakan atribut pengaman khas olahraga air. Linmas tetap memakai seragam resmi, namun dilengkapi dengan atribut olah raga Tubing.

Suasana TPS unik yang meriah oleh pernak-pernik Tubing ini pun menjadikan masyarakat setempat lebih bersemangat untuk menunaikan hak pilihnya dalam Pilkada serentak 2018 ini.

Anggota PPS Winong, Suprihanto Priyadi mengatakan, olahraga Tubing setahun terakhir ini memang digemari oleh warga setempat, terutama anak-anak. Bahkan, kini Tubing pun ternyata diminati pula oleh anak-anak yang berasal dari berbagai desa di sekitar Winong.

“Kebetulan TPS-nya dekat dengan lintasan Tubing. Kami tidak memakai sungai karena fokusnya memang anak-anak. Tubing-nya di irigasi yang alirannya dari Sungai Serayu,” ucapnya, saat dihubungi Liputan6.com.

Dia menjelaskan, konsep Tubing di TPS unik ini sekaligus mengkampanyekan olah raga air yang aman. Salah satunya dengan disiplin menggunakan pengaman standar, seperti helm, pelampung dan Decker atau pengaman persendian.

2 dari 3 halaman

TPS Bernuansa Asian Games Jakarta-Palembang di Cilacap

Selain di Banjarnegara, Di Cilacap, TPS Unik bernuansa sporty juga ada di Kelurahan Cilacap Kecamatan Cilacap Selatan. Dua TPS di desa ini bernuansa Asian Games 2018.

Kesan Sporty amat kentara dari para petugas KPPS yang mengenakan seragam olah raga dan lukisan di dinding TPS yang mengambarkan beragam cabang oleh raga. Bendera negara peserta Asian Games 2018 pun hadir dalam bentuk lukisan.

Untuk menegaskan nuansa Asian Games, tak tanggung-tanggung, KPPS memajang dan memamerkan dua sepeda balap dan stik golf juga di pamerkan sebagai pajangan di dalam TPS unik ini.

Untuk menarik para pemilih untuk menyalurkan hak pilihnya panitia sengaja menyediakan Door Prize bagi yang datang dan memberikan hak pilihnya berupa sarung, peci dan peralatan oleh raga seperti bola sepak, raket, bet pingpong dan tali-skipping.

Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto yang memantau pengamanan di TPS 19 dan 20 didampingi Dandim 0703 Letkol Infantri Yudi Purwanto mengatakan TPS bernuansa Asian Games ini merupakan bentuk antusiasme warga RT 5 Kelurahan Cilacap menyambut ajang olahraga terbesar Asia ini.

Kapolres juga mengapresiasi upaya KPPS menyulap halaman rumah menjadi TPS yang berisikan pernak pernik olah raga. Alhasil, Pilkada pun semarak dan membuat warga antusias hadir di TPS unik.

 

3 dari 3 halaman

Warna-Warni TPS Berbahan Sampah Bikin Gembira Warga Banyumas

Berbeda dari dua TPS di Cilacap dan Banjarnegara yang bernuansa olah raga, tempat pemungutan suara di Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas tampil unik dengan memanfaatkan limbah sampah sebagai ornamen TPS.

Tim Kreatif TPS 1 Pabuwaran, Joni Teguh Suprijane mengatakan kreatifitas panitia ini dilakukan untuk menarik minat pemilih datang ke TPS dan menunaikan hak suaranya pada hari pencoblosan Pilkada baik Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Bupati-Wakil Bupati Banyumas.

KPPS memanfaatkan sampah yang mayoritas berbahan plasyik menjadi berbagai bentuk kreatif. Antara laun, botol deodoran yang dibentuk jadi burung, kantong plastik warna-warni yang dibentuk bunga, serta dekoratif TPS warna-warni berbahan plastik.

Joni mengemukakan, Pilkada adalah pesta rakyat. Dalam sebuah pesta, masyarakat pun harus gembira. TPS warna-warni dan meriah itu adalah gambaran kegembiraan warga RT 2 RW 1 Pabuwaran menyambut pesta demokrasi.

“Bukan sebaliknya, menajamkan perbedaan,” Joni menerangkan.

Untuk membentuk berbagai ornamen TPS, dibutuhkan empat kilogram sampah plastik. Selama tiga hari, warga setempat bergotong royong merangkai plastik jadi hiasan hingga memasangnya di TPS.

“Biaya yang dibutuhkan kurang dari Rp 400 ribu,” dia menambahkan.