Sukses

Dua Kandidat Saling Klaim Menang di Pilkada Serentak Kota Cirebon

Dua kandidat peserta Pilkada Serentak 2018 Kota Cirebon saling mengklaim kemenangan mereka berdasarkan data yang dimiliki.

Liputan6.com, Cirebon - Tahapan penghitungan surat suara pada Pilkada Serentak 2018 terus bergulir, termasuk di Kota Cirebon. Geliat dukungan untuk kedua pasangan calon pada Pilkada Serentak 2018 Kota Cirebon semakin memanas.

Dalam Pilkada Serentak Kota Cirebon ini, dua kandidat, yakni pasangan Bamunas Setiawan Budiman - Effendi Edo (OKE) dan Nasrudin Azis - Eti Herawati (PASTI) bersaing ketat.

Keduanya saling klaim unggul pada proses penghitungan cepat atau quick count yang dilakukan oleh masing-masing tim pemenangannya. Pasangan OKE mengklaim kemenangan tipis dengan selisih 2 persen dengan pasangan PASTI.

Calon Wali Kota Cirebon Bamunas menyebutkan, dari hasil quick count tim suksesnya, pasangan OKI unggul 51 persen. Sedangkan, pasangan PASTI memperoleh suara tipis 49 persen.

"Total perolehan suara ada di tim sukses semua. Saya hanya melihat di layar televisi saja, tapi tetap kami akan tunggu real count dari KPU," kata Bamunas, Rabu malam, 27 Juni 2018.

Menurut dia, keunggulan presentasi versi quick count tersebut bukan patokan akhir penentu kemenangan. Dia mengaku harus tetap menjaga keunggulan dua persen tersebut. Di sisi lain, ia berharap para pendukung maupun simpatisan tetap menjaga kondusivitas hingga Pilkada Kota Cirebon selesai.

"Iya, kami hanya meminta agar menjaga kondusivitas, termasuk menjaga suara agar tidak terjadi perubahan," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Tiga Versi PASTI

Berbeda dengan pasangan nomor urut 1, pasangan nomor urut dua PASTI juga mengklaim kemenangan mereka. Dalam hasil quick real count, pasangan PASTI mengklaim menang dengan selisih tipis, yakni 1,17 persen.

Calon Wali Kota Petahana Cirebon Nasrudin Azis menyebutkan, penghitungan quick real count versi PASTI dilakukan oleh semua elemen pendukung. Versi PKS Kota Cirebon, hasil quick real count pasangan OKE hanya mendapat 49,41 persen dan PASTI menang 50,59 persen selisih 1,17 persen.

Kemenangan pasangan PASTI juga diperkuat dengan hasil perhitungan cepat versi sekretariat gabungan (Setgab) yang juga memperoleh selisih 1,17 persen.

Klaim kemenangan pasangan PASTI juga berdasarkan penghitungan cepat Partai Nasdem Kota Cirebon dengan perolehan, yakni pasangan OKE 49,33 persen dan PASTI 50,67 persen.

"Penghitungan Nasdem ini selisihnya 1,34 persen," kata dia.

Azis mengaku, pada proses penghitungan cepat ini hampir kalah dengan pasangan OKE. Namun, seiring berjalannya surat suara yang masuk versinya, kemenangan diperoleh tipis.

Pada kesempatan yang sama, Azis juga meminta para simpatisan dan kader pendukung PASTI untuk tetap menjaga kondusivitas selama Pilkada berlangsung.

"Kami akan selalu menghormati siapa pun yang akan berpendapat, tapi kami imbau ada kepentingan Kota Cirebon yang harus didahulukan. Oleh karena itu, masing-masing kandidat harus siap kalah dan menang," kata dia.

Terpisah, KPU Kota Cirebon menyatakan tidak mengeluarkan pendapat apa pun terkait hasil penghitungan cepat yang dilakukan kedua pasangan calon. Dia menjelaskan, dalam rekapitulasi surat suara harus sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Penghitungan suara di KPU Kota Cirebon akan dilakukan secara manual dan berjenjang, baik dari tingkat KPPS di TPS, PPK di Kecamatan dan KPU Kota Cirebon itu.

"Kami bekerja sesuai aturan perundangan yang berlaku, Mas. Maka dari itu, kami tidak mengeluarkan statement apa pun terkait hitung cepat," kata Ketua KPU Kota Cirebon Emirzal Hamdani.

Saksikan video pilihan berikut ini: