Sukses

Tebar Jaring, Tim SAR Cari 2 Wisatawan Tenggelam di Pantai Parangtritis

Tiga wisatawan tenggelam di Pantai Parangtritis, Bantul, berhasil diselamatkan, namun dua orang belum ditemukan hingga Senin siang

Liputan6.com, Bantul - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mencari dua wisatawan tenggelam di pantai itu pada Minggu sore, 1 Juli 2018.

"Terkait dengan kecelakaan laut yang kemarin sore terjadi, dua orang yang masih belum ketemu mulai tadi malam sudah diupayakan melakukan pencarian," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, di Bantul, Senin (2/7/2018), dilansir Antara.

Pada Minggu petang itu, dilaporkan telah terjadi kecelakaan laut di Pantai Parangtritis yang menimpa lima wisatawan. Tiga wisatawan tenggelam berhasil diselamatkan, namun dua orang belum ditemukan hingga Senin siang.

Menurut dia, petugas gabungan dari Tim SAR Pantai Parangtritis bersama Basarnas dan Polair Polda DIY saat ini masih mencari dengan menerjunkan peralatan yang ada. Mereka berharap dua wisatawan tenggelam itu ditemukan.

Tim SAR gabungan masih mencari wisatawan tenggelam dengan jaring, namun belum membuahkan hasil. "Dan hari ini dilakukan pencarian dengan beberapa sarana prasarana, misalnya perahu jungkung, kemudian jet sky yang kemarin kita berikan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Pencarian Korban Tenggelam 3 Hari

Selain itu, menurut Kepala BPBD Bantul, mereka menyisir sepanjang pantai selatan Bantul dengan melibatkan semua personel SAR Parangtritis serta para relawan yang sudah siap memberikan bantuan pertolongan.

"Teman-teman relawan banyak yang sudah ke sana untuk memberikan bantuan pertolongan. Namun, sampai siang ini, belum ada tanda-tanda muncul korban itu," kata Dwi Daryanto.

Namun demikian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan, SAR bersama personel akan mencari selama tiga hari sejak peristiwa tenggelamnya korban tersebut terjadi.

"Kalau kebiasaan yang dilakukan teman-teman SAR itu tiga hari (jenazah korban) akan muncul ke permukaan, harapan kita seperti itu, sehingga jenazah korban bisa kita kembalikan ke keluarganya," ujarnya.