Sukses

Syahbandar: KM Lestari Maju Penuhi Standar Kelayakan dan Sengaja Dikandaskan

Saat musibah terjadi, nakhoda KM Lestari Maju langsung memanfaatkan sarana radio memberitahukan informasi ke Syahbandar Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Makassar - Syahbandar atau Kepala Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Zainuddin memastikan kejadian yang menimpa Kapal Motor atau KM Lestari Maju di perairan Bira, Kabupaten Bulukumba, murni musibah.

Menurutnya, seluruh syarat yang masuk dalam standar kelayakan beroperasi telah terpenuhi. Di antaranya keberadaan sarana navigasi maupun sarana keselamatan bagi penumpang.

"Jadi ini benar-benar adalah musibah karena dari segi kelayakan, KM Lestari telah memenuhi standar itu," ucap Zainuddin saat dihubungi Liputan6.com via telepon, Selasa (3/7/2018).

Saat musibah terjadi, nakhoda KM Lestari Maju langsung memanfaatkan sarana radio memberitahukan informasi ke Syahbandar Pelabuhan Bira. Selain itu, sang nakhoda mengumumkan upaya penyelamatan kepada seluruh penumpangnya dengan menggunakan jaket pelampung (life jacket).

"Serta telah mengikuti prosedur keselamatan di atas kapal dengan panduan dari nakhoda dibantu kru kapal. Jadi prosedur penyelamatan berjalan dengan baik," terang Zainuddin.

KM Lestari Maju sedang berlayar menuju Kabupaten Selayar yang diindikasikan kemasukan air akibat cuaca buruk. Kapal itu memiliki panjang 48,48 meter dan lebar 16,50 meter serta berat GT 1.519 berbahan dasar baja. Kapal mempunyai jumlah geladak 1 buah dan jumlah baling-baling 2 buah serta daya mesin sebesar 650 HP.

Saat ini, para penumpang KM Lestari Maju yang berjumlah 139 orang dalam proses evakuasi oleh kapal-kapal nelayan dan tim evakuasi dari Basarnas. Adapun kapal-kapal besar tidak dapat mendekat lantaran cuaca buruk.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dikandaskan di Perairan Kepulauan Selayar

Kapal yang mengangkut 139 penumpang serta 48 kendaraan bermotor dengan rincian roda dua sebanyak 18 unit, kendaraan roda empat sebanyak 14 unit, kendaraan golongan 5 sebanyak 8 unit dan kendaraan golongan 6 sebanyak 8 unit itu, kini telah dikandaskan di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar.

Lokasi kapal yang dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar. "Sebagian penumpang berhasil dievakuasi dan sebagian lagi masih proses evakuasi dari atas kapal," tutur Zainuddin.

Sejauh ini, Syahbandar Pelabuhan Bira terus berkoordinasi dengan pihak Basarnas. Basarnas bersama BPBD Selayar dan Polres Selayar serta dibantu oleh kapal nelayan setempat menuju ke lokasi kejadian.

"Basarnas sendiri informasinya sudah menuju ke lokasi menggunakan Kapal Antasena yang cukup besar untuk mengevakuasi para korban," kata Zainuddin.

KM Lestari Maju yang mengalami musibah di Kepulauan Bira menuju Pulau Pammatata, Kabupaten Selayar diketahui memulai berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pulau Pammatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Namun dalam perjalanan kapal tersebut tiba-tiba mengalami kebocoran pada bagian dindingnya saat berada di tengah perjalanan belum jauh dari Kepulauan Bira, Kabupaten Bulukumba.

Menurut data dari kepolisian, korban yang meninggal dunia kini sudah berjumlah 12 orang dan sementara dalam proses evakuasi.

"Korban sudah berjumlah 12 orang dan tim saat ini masih berupaya evakuasi. Polda sendiri telah mengirimkan tim DVI Labfor berangkat dari Makassar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Polres Selayar, kapal tidak karam atau tenggelam seperti yang dikabarkan sebelumnya. Melainkan kata dia, kapal hanya kandas di wilayah perairan yang dangkal.

Adapun Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut menegaskan bahwa kapal penyeberangan KMP Lestari Maju sengaja dikandaskan dan tidak tenggelam seperti informasi yang beredar di luar.

Laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air.

"Karena cuaca buruk dan oleh nakhoda kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, hari ini.