Sukses

Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga, Pesta Ala Rakyat Banyumas Raya

Meski bertajuk festival film, panitia lokal mengemas gelaran Layar Tanjleb ini layaknya pasar malam, pestanya masyarakat di pedesaan di Banyumas Raya

Liputan6.com, Purbalingga - Rangkaian Festival Film Purbalingga (FFP) ke-12 resmi dimulai. Sabtu malam, 7 Juli 2018, program "Layar Tanjleb" digelar di lapangan Desa Karanggedang, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah.

Meski bertajuk festival film, panitia lokal mengemas gelaran Layar Tanjleb ini layaknya pasar malam, pestanya masyarakat di pedesaan Banyumas Raya. Tak pelak, dalam pembukaan FFP ini ribuan pengunjung tumpah ruah memenuhi lapangan desa.

Di luar layar lebar yang terbentang, pengunjung bisa menjajal beragam wahana khas pasar malam. Kuliner dan jajanan pedesaan pun bisa dinikmati.

Koordinator panitia lokal Ibnu Ngafan menjelaskan, panitia lokal memang diberi keleluasaan untuk mengemas acara. Maka, ia pun berkoordinasi dengan penyelenggara Festival Film Purbalingga untuk membungkus acara itu dalam nuansa pesta masyarakat pedesaan.

Hal ini, menurut dia, berimbas pada semakin kreatifnya pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Karanggedang. Mereka pun merasa memiliki gelaran FFP ini.

"Kami diberi keleluasaan sekaligus kemandirian dalam mempersiapkan pembukaan FFP sehingga kami dapat belajar banyak dari kegiatan ini," ucapnya, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu, 8 Juli 2018.

Direktur FFP, Bowo Leksono mengatakan, pembukaan FFP 2018 ini mengawali program Layar Tanjleb FFP berkeliling ke 18 desa di lima kabupaten di Banyumas Raya, yaitu Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas.

Program Layar Tanjleb merupakan kerja kolektif antara Festival Film Purbaligga atau FFP dengan warga Banyumas Raya dan melibatkan komunitas film lain seperti Sangkanparan (Cilacap) dan Sinema Kedung (Kebumen). Bersama CLC Purbalingga, semuanya adalah bagian dari Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ayo, Nonton Bersama Tetangga

"Senin malam, 9 Juli 2018, program Layar Tanjleb FFP 2018 berlanjut ke desa-desa di Kabupaten Kebumen," ujar Bowo.

Selain Layar Tanjleb, program FFP lain yang tak kalah seru adalah "Nonton Bersama Tetangga", sebuah program yang mengajak warga sekitar area Purbalingga kota untuk mewakafkan teras rumah menjadi tempat menonton program FFP. Tahun ini program nonton bersama tetangga ditetapkan menjadi pilar baru FFP, setelah percobaan pertama di tahun lalu mendulang respons positif.

Di edisi ke-12 ini, FFP coba memperkuat program-program yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya. Percobaan-percobaan baru yang dianggap layak dikembangkan bakal dipertajam.

"Sejak awal FFP memang didesain untuk melayani publik Banyumas Raya. Layar Tanjleb merupakan modal utama untuk membuat ruang temu antara warga dengan festival," Bowo menjelaskan.

Manajer FFP, Nanki Nirmanto mengatakan, tahun lalu untuk pertama kalinya FFP mengadakan lokakarya vloger, bagi anak muda Banyumas Raya yang berminat dan berniat menjadi Youtuber. lokakarya dipertajam dengan tambahan perspektif dokumenter.

"Mimpi kami, anak muda Banyumas Raya yang menjadi vloger bisa melakukan kerja-kerja dokumenter, mengupas hal-hal menarik disekeliling desa mereka," kata Nanki.

Menurut Nanki, puncak rangkaian festival ini ada pada Kompetisi Film Pendek Pelajar Banyumas Raya. Menurut dia, tahun ini kualitas produksi para pelajar semakin mumpuni. Total ada 28 judul mendaftar tahun ini. Terdiri dari 18 film dokumenter dan 10 film fiksi.

Dalam pembukaan FFP di Desa Karanggedang, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setiyadi mewakili Plt. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyambut baik dan positif serta mengapresiasi keberadaan Festival Film Purbalingga.

"Aktualisasi FFP sebagai sebuah peristiwa media yang berdaya kuat untuk membuka dialog yang konstruktif," kata Tri Gunawan.