Liputan6.com, Lebak - Persediaan pangan masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, melimpah dan belum pernah mengalami krisis pangan.
"Kita mengapresiasi stok pangan masyarakat Baduy melimpah dengan penduduk 12.000 jiwa itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Senin, 9 Juli 2018, dilansir Antara.
Ia menerangkan ketahanan pangan masyarakat Baduy didasarkan kearifan lokal. Jika musim panen, padi hasil bercocok tanam ladang tidak dijual. Padi itu disimpan di leuit atau rumah pangan untuk persedian kebutuhan pangan keluarga.
Advertisement
Mereka mendirikan rumah-rumah pangan lokasinya tidak jauh dengan permukiman. Seluruh rumah pangan itu diisi penuh stok padi huma hingga menampung 10 ton gabah per lumbung.
Baca Juga
Menurut Dede, masyarakat Baduy tercatat memiliki 4.000 rumah pangan dan belum pernah terjadi kehabisan gabah dari hasil panen padi huma. Karena itu, masyarakat Baduy hingga kini mempunyai ketahanan pangan yang kuat.
"Kami belum pernah mendengar masyarakat Baduy mengalami krisis pangan," katanya.
Selain prinsip penyimpanan itu, warga Baduy hingga kini bercocok-tanam dikembangkan di lahan darat karena menanam padi di areal persawahan bertentangan adat mereka.
Masa produksi padi huma bisa dipanen selama enam bulan ke depan karena menggunakan benih lokal. "Semua hasil panen padi huma disimpan di rumah pangan sebagai simbol ketahanan pangan keluarga," katanya.
Santa (45), warga Baduy mengatakan saat ini persedian pangan yang disimpan di rumah pangan melimpah dari hasil panen pada 2017 lalu. "Kami saat ini menggelar pernikahan anak kebutuhan beras dari persediaan gabah yang ada di rumah pangan itu," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: