Sukses

Berkeliaran di Kampar, Harimau Sumatera Enggan Makan Umpan dari Warga

Umpan anjing dan kambing yang dipasangi kamera sama sekali tak disentuh harimau Sumatera yang terlihat warga Kampar, beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Umpan berupa anjing dan kambing yang dipasang warga Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, ternyata tak menarik harimau Sumatera yang disebut melintas di perkebunan warga. Umpan itu sudah dijemput warga dan selanjutnya dipasang kamera pengintai.

"Ada tiga kamera yang akan dipasang di lokasi temuan jejak harimau," kata Kabid Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Senin petang, 16 Juli 2018.

Heru menyebut sudah bertemu dengan Kepala Desa Koto Tuo. Warga di sana diminta tidak menggangu kamera yang dipasang nantinya.

Menurut Heru, pemasangan kamera bertujuan memastikan jumlah harimau dan melihat kelamin serta berapa umur dari satwa yang disebut warga "datuk belang" itu. "Warga diminta menjamin keamanan kamera karena akan beroperasi selama sebulan," ucap Heru.

Jika kamera berhasil merekam keberadaan harimau, Heru menyebut pihaknya segera menentukan langkah, apakah dihalau atau menggiring harimau ke habitat asalnya. "Sedapatnya agar harimau yang terekam nanti menjauh dari pemukiman dan perkebunan," kata Heru.

Menurut Heru, sejak temuan pertama, tidak ada pertemuan warga secara langsung dengan harimau. Meski demikian, warga tetap diminta waspada dan berhati-hati apabila beraktivitas di kebun.

Terpisah, Sekretaris Desa Koto Tuo Arison Eka Saputra menyebut umpan yang dipasang dibiarkan selama tiga hari di kebun tapi kondisinya baik-baik saja.

"Umpan tak diganggu dan sudah diambil lagi," katanya.

Dengan hasil ini, masyarakat berasumsi Harimau hanya melintas saja karena tak ditemukan jejak lagi. Hanya saja, warga masih masih was-was pergi ke ladang.

Menurut dia, pada Jumat, 13 Juli 2018, ada warga yang melihat harimau tapi lokasinya berada di sebelah selatan, tepatnya di Desa Koto Tuo Barat. Wilayah selatan mengarah ke waduk PLTA yang di sana juga terdapat perkebunan karet dan sawit.

"Temuan jejak kemarin itu di daerah utara. Wilayah utara mengarah ke hutan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: