Jayapura - Sagu merupakan makanan pokok warga Papua. Namun, selain Papua, produksi sagu ternyata ada juga di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Daerah yang letaknya jauh dari wilayah asal salah satu penganan pokok itu.
Di Kepulauan Meranti ini, produksi sagu tersebut justru lebih baik dibandingkan di Papua. Pelaksana harian Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua, Gilberd Yakwart mengungkapkan, Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo akan meninjau produksi Sagu di salah satu kabupaten di Riau itu.
Kunjungan ini merupakan ketertarikan Soedarmo, karena hasil sagu yang berasal dari Papua diproduksi di Kepulauan Meranti. "Menariknya di situ, meski Provinsi Papua yang siapkan bahan sagu ke Kepulauan Meranti, justru kami di sini memiliki hasil produksi lebih sedikit dibandingkan Kepualauan Meranti," katanya di Kota Jayapura, Rabu, 18 Juli 2018.
Advertisement
Baca Juga
Kepada Kabarpapua.co, Gilberd mengatakan dengan mengajak sejumlah bupati dan wali kota Jayapura, diharapkan adanya penerapan pengelolaan sagu di Papua, khususnya di daerah yang tumbuh pohon sagu, penjabat gubernur menginginkan kepada bupati dan wali kota di Papua bisa meniru produksi sagu di Kepulauan Miranti ini.
Gilberd juga mengatakan, hasil bumi Papua secara umum tak kalah dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Hanya saja, bagaimana pemerintah dan masyarakat yang mengusahakannya, mampu mengolah, dan menjual hasil bumi yang ada dengan kreasi dan kreativitas.
"Tanpa inovasi pun, hasil bumi yang dijual itu bisa tampak biasa-biasa saja. Tetapi bila dikemas dengan baik dan punya inovasi tinggi, saya yakin produk hasil bumi Papua akan banyak dicari konsumen dan bakal punya potensi jadi produk unggulan," ucap dia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengimbau pemerintah kabupaten dan kota di Papua meniru Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dalam memproduksi sagu.
Dari data yang dihimpun, Kepulauan Meranti memiliki lahan dengan luas sekitar 12 ribu hektare untuk memproduksi sagu. Belum lagi pabrik kilang sagu yang mampu meraup keuntungan sekitar Rp 300 juta per bulan. Sementara petani sagu pembudidayanya bisa menerima sekitar Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
"Coba bayangkan pabrik itu dikembangkan di Provinsi Papua yang memiliki luas lahan yang bisa ditanami sagu sekitar satu juta hektare. Saya yakin kalau hal ini kami manfaatkan secara maksimal, maka hasil produksi sagu di Papua bisa lebih banyak dibanding Kepulauan Meranti,"Â kata Soedarmo.
Â
Baca berita menarik lainnya dari Kabarpapua.co di sini.
Â
Simak video pilihan berikut ini: