Sukses

Pengakuan Perusak Fasilitas Stadion Jakabaring Usai Lihat Sriwijaya FC Kalah Telak

Tersangka perusakan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya di Jakabaring, Palembang, mengaku tak rela tim kesayangan kalah. Apalagi, ia sudah membayar tiket Rp 40 ribu.

Liputan6.com, Palembang - Aksi perusakan kursi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City (JSC) Palembang yang dilakukan suporter Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC), ditengarai karena kekalahan tim Laskar Wong Kito melawan Arema FC.

Pada pertandingan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak pada Sabtu, 21 Juli 2018, Sriwijaya FC kalah di kandang sendiri dengan skor akhir 3-0 melawan Arema FC. Kekalahan itu diduga tidak diterima oleh para pendukung tim Laskar Wong Kito.

Kerusuhan terjadi sekitar 15 menit sebelum peluit penanda akhir pertandingan dibunyikan. Para suporter yang duduk di tribun utara dan selatan mengamuk dan merusak kursi stadion. Mereka juga melempar kursi penonton ke pinggir lapangan pertandingan. Bahkan, ada yang sengaja membawa petasan ke dalam stadion walau sudah dilarang.

Pascapertandingan, empat orang diamankan anggota Polresta Palembang. Mereka adalah FK dan PR, warga Kecamatan Plaju Palembang; ND, warga Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang; dan RS, warga Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang.

FK yang mengaku sebagai suporter Sriwijaya FC mengatakan bersama puluhan suporter lainnya merasa kesal karena kekalahan telak tim kesayangannya.

"Saya kesal karena Sriwijaya FC kalah, apalagi di kandang sendiri. Tapi bukan saya saja yang merusak kursi, banyak suporter lainnya yang ikut merusak fasilitas stadion ini," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu, 23 Juli 2018.

FK mengaku baru kali ini merusak fasilitas stadion karena pertandingan yang dinanti-nantinya harus berakhir dengan kekalahan. Padahal, dia sudah merogoh uang sebesar Rp 40.000 untuk membeli tiket pertandingan.

ND yang ditangkap bersama beberapa suporter Sriwijaya FC lainnya mengatakan, anggota kepolisian menangkapnya saat berusaha kabur dari kejaran suporter lain.

"Saya hanya lari karena mau dikeroyok suporter lain. Tapi malah saya yang kena tangkap polisi," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Ratusan Kursi Rusak

Lain lagi dengan RS, suporter Sriwijaya FC ini mengaku sengaja membawa petasan dari rumah untuk menyemangati para suporter lainnya saat pertandingan.

"Saya tidak ikutan rusuh, hanya ingin berpesta saja menghidupkan petasan sambil menonton pertandingan Sriwijaya FC. Waktu perusakan kursi, saya tidak ikutan," katanya.

Pengawas PT Jakabaring Sport City (JSC) Rusli Nawi mengungkapkan, 373 kursi rusak akibat ulah suporter tak suportif itu, terdiri dari 182 kursi di tribun utara dan 191 kursi di tribun selatan.

"Kita sudah melapor ke polisi, karena ini murni aksi kriminal yang merusak fasilitas negara. Kita sangat kecewa dengan ulah suporter, hampir semua kursi penonton mengalami rusak parah," ujarnya.

Kursi yang digunakan untuk mempercantik venue Asian Games 2018 ini, ternyata tidak tersedia di Indonesia. Mereka harus memesan dari luar negeri dan membutuhkan proses lama untuk pemesanannya.

Saksikan video pilihan berikut ini: