Liputan6.com, Yogyakarta - Tiga tahun sudah Herlina P Dewi menjalani bisnis online dengan menjual produk dekorasi rumah. Pendapatannya tidak bisa dipandang sebelah mata, setiap bulan ia meraih omzet sampai Rp 300 juta. Ia tidak pernah menyangka jika ekspansi bisnis online yang dilakukannya, membawa keberuntungan bagi keluarganya.
Semula, tidak terbersit sedikit pun dalam benak Dewi, sapaan akrabnya, untuk memulai bisnis, apalagi bisnis online. Keinginan berbisnis muncul tujuh tahun lalu, saat ia dan suami berencana mengikuti program kehamilan.
"Kalau terus bekerja sebagai pegawai kantor pasti sulit fokus dengan program itu," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pertimbangan berhenti menjadi karyawan juga karena ia ingin bisa menemani dan melihat tumbuh kembang anaknya. Selepas berhenti bekerja, Dewi menjalani hobinya, menulis.
Ia membuat tulisan seputar pengelolaan keuangan dan diterbitkan lewat Stiletto Book. Penerbitan independen ini dibuat untuk mengakomodasi karya-karyanya.
Ternyata, banyak penulis yang menghubungi Dewi untuk menerbitkan karya mereka. Sejak itu, ia pun memasarkan buku-buku terbitan Stiletto Book melalui media online, seperti aplikasi chatting, forum online, media sosial, hingga membuka toko online di market place.
Empat tahun berselang, Dewi melihat kencenderungan bisnis buku menurun. Padahal, ia sudah memiliki anak dan kebutuhan semakin banyak.
"Saya pun bersiasat, melakukan ekspansi bisnis online buku ke produk dekorasi rumah," kata ibu dari satu anak ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masih Bertema Buku
Produk dekorasi rumah yang dibuat Dewi ternyata masih berhubungan dengan buku. Ia membuat sarung bantal sofa bertuliskan Keep Calm & Read Books dengan modal kurang dari Rp 1 juta. Produk-produk yang dibuatnya mendapat respons positif. Permintaan berdatangan dan desain pun berkembang.
Selain menulis, Dewi juga memiliki hobi mendesain, menjahit, dann merajut. Ia mengeksplorasi kemampuannya. Stiletto Book yang semula menerbitkan dan menjual buku saja berubah menjadi toko online yang menawarkan puluhan jenis produk dekorasi rumah.
"Saya bersyukur dengan perkembangan bisnis ini, tidak hanya punya waktu berkualitas dengan keluarga, saya juga memberdayakan 35 warga di sekitar rumah sebagai karyawan," tuturnya. Mereka bekerja sebagai penjahit, tukang kayu, desainer, admin, dan sebagainya.
Sekalipun telah mengunduh hasil bisnis dekorasi rumah, Dewi tetap menjalankan penerbitan buku. Ia menilai, penerbitan buku bisa membantu menggalakkan budaya literasi kepada orang lain. Ia juga rutin sebulan sekali memberikan sumbangan buku ke tempat yang membutuhkan.
Saat ini, ia juga membuka toko offline di Maguwoharjo, Yogyakarta, ruang workshop khusus bagi para perajin untuk produksi, dan kantor yang layak bagi para editor buku maupun desainer produk dekorasi rumah.
Advertisement