Sukses

Nasib Pekerja Tambang di Ngawi yang Berlari dari Maut

Saat tebing batu longsor, pekerja tambang di Ngawi itu coba melarikan diri.

Liputan6.com, Ngawi - Seorang pekerja tambang batu tradisional di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tewas setelah tertimpaa longsoran batu dan tanah dari tebing yang ditambangnya di lereng Gunung Lawu, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Selasa, 24 Juli 2018.

Kapolsek Kendal AKP Suroso mengatakan, korban adalah Suwaji (45), warga setempat yang langsung tewas di lokasi kejadian karena luka parah setelah tertimbun longsoran material tanah dan batu tebing.

"Hasil pemeriksaan sementara petugas, korban meninggal karena murni akibat kecelakaan kerja," ujar AKP Suroso, dilansir Antara.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kejadian tersebut bermula saat korban bersama beberapa rekannya sedang bekerja menambang batu yang dikelola oleh Surono. Saat bekerja, tebing yang kondisinya telah labil, tiba-tiba longsor.

Para pekerja tambang langsung berlarian menyelamatkan diri. Namun, malang bagi Suwaji. Ia tidak berhasil meloloskan diri dan malah tertimbun reruntuhan batu dan tanah dari tebing.

"Jasad korban baru dapat dievakuasi dari lokasi tertimbun setelah didatangkan bantuan alat berat. Korban ditemukan telah meninggal," kata dia.

AKP Suroso menambahkan, dari hasil penyelidikan pihak berwajib, penyebab longsornya tebing karena penggalian dilakukan secara manual. Setelah dievakuasi dan diidentifikasi oleh petugas polsek setempat, jasad korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Pihak kepolisian meminta warga Kecamatan Kendal untuk berhati-hati saat menambang pasir dan batu. Di kawasan lereng Gunung Lawu bagian utara atau Kecamatan Kendal tersebut, banyak terdapat usaha penambangan pasir dan batu secara tradisional.

Sejak 1990, kawasan tambang tradisional tersebut telah menjadi salah satu penghasilan utama warga Kendal dan sekitarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: