Denpasar - Top 3 berita hari ini, dari hasil rekonstruksi yang dilakukan di rumah kos pelaku, kepolisian Denpasar berhasil membongkar bagaimana sang ibu yang masih berstatus mahasiswi ini membunuh dua buah hatinya yang tak berdosa.
Daftriana Wulandari (20) melakukan proses melahirkan di kamar mandi, lalu membunuh dua bayinya dengan menggunakan pisau.
Sementara itu, seorang siswa SMP di Malang mendadak jadi sorotan. Seperti halnya Lalu Muhammad Zohri, pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), A Rizal Akbar berhasil menempuh waktu tercepat dan mendapat mendali emas di ajang Porsemanas I di Malang, Jawa Timur.
Advertisement
Namun, ada satu hal yang membuat kemenangan remaja ini begitu istimewa. Jarak puluhan meter yang ditempuh dlakukan dengan bertelanjang kaki.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Kelanjutan Kasus Pembuang Jasad Bayi Kembar di Bali
Kepolisian Resor Kota Denpasar, Provinsi Bali, membawa perempuan pembuang bayi kembar yang ditemukan meninggal dunia di rumah kos, Jalan Ratna Gang Werkudara Nomor 6, Denpasar Timur, untuk melakukan 73 adegan prarekontruksi kasus tersebut.
Proses rekontruksi dilakukan saat tersangka Daftriana Wulandari (20) melakukan proses melahirkan di kamar mandi hingga membunuh bayinya sendiri dengan mengunakan pisau.
Proses kelahiran bayi kembar sempat didengar pasangan suami istri, tetangga kos tersangka. Saksi pasutri terbangun dan keluar mencari asal suara dan melihat tersangka berada di depan pintu kamarnya.
2. Kisah Bocah Pekalongan Juarai Lomba Lari 1.000 Meter Tanpa Alas Kaki
Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) bernama A Rizal Akbar berhasil menjadi juara satu dan meraih medali emas meski bertanding tanpa sepatu.Â
Sekretaris LP Ma'arif NU, Harianto Oghie mengungkapkan, Rizal memang berasal dari keluarga tidak mampu, bahkan untuk sekadar membeli sepatu.Â
Namun, kekurangan itu tak menghalangi Rizal untuk mencatat prestasi di Porsemanas I kali ini.
3. Neraka Dunia Para Tahanan dan Narapidana Miskin di Rutan Tanjungpinang
Bagi tahanan yang tidak memiliki cukup uang, penjara ini seperti gambaran neraka. Sehari-hari, mereka merasa sengsara menjalani kehidupan di penjara. Makan dengan lauk yang ala kadarnya, terkadang mandi dua hari sekali, dan tidur bergabung dengan puluhan terdakwa dan napi lainnya.
Napi dari keluarga tidak mampu merasa bukan hanya fisik yang disandera, melainkan juga batinnya tersiksa.
Kisah Badu adalah satu dari cerita miris yang dibeberkan sejumlah napi yang belum dapat bernapas lega di ruang pengap, yang serba terbatas.
Mereka bukan meminta fasilitas bagus, karena sadar melakukan kesalahan dan menjalani hukuman. Mereka hanya minta diperlakukan seperti manusia.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Â