Liputan6.com, Banjarnegara - Popularitas Dieng Culture Festival sebagai agenda wisata dan budaya tahunan telah mendunia. Tak aneh jika hajatan masyarakat Dataran Tinggi Dieng ini menjadi agenda pariwisata nasional.
Namun, sebagai agenda rutin, ada titik kuliminasi yang mesti dihindari. Karenanya, nyaris tiap tahun, panitia memperkenalkan agenda baru, termasuk pada Dieng Culture Festival 2018 yang bakal digelar pada 3-5 Agustus esok.
Ketua Pokdarwis Pandawa Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara, Alief Fauzi mengatakan, Dieng Culture Festival memiliki agenda yang telah baku dan telah dikenal publik. Memasuki gelaran ke-9 ini, agenda-agenda ini tetap dipertahankan.
Advertisement
Beberapa di antaranya, helatan Jazz Atas Awan, Sendratari Dieng, festival lampion, festival caping gunung, yang berpuncak pada pemotongan rambut bocah atau anak gimbal. Anak-anak yang memiliki garis keturunan Dieng.
Baca Juga
Di luar itu, pada Dieng Culture Festival 2018 ini juga mengenalkan sejumlah agenda baru, yakni, Aksi Dieng Bersih, Festival Domba Batur, Festival Bunga, dan Festival Tumpeng.
Berbeda dengan helatan sebelumnya yang dimulai setelah ibadah Salat Jumat, Dieng Cultuire Festival tahun ini dimulai pagi hari, dengan aksi Dieng Bersih. Seluruh pihak, baik panitia, masyarakat, pejabat pemerintah dan pengunjung akan membersihkan area wisata Dieng dan sekitarnya.
"Sebelum digelar acara, masyarakat bersama dengan tamu akan bersama-sama membersihkan kawasan Dieng," katanya, Jumat, 27 Juli 2018.
Adapun agenda baru di Dieng Culture Festival 2018 berikutnya, yakni Festival Domba adalah upaya masyarakat untuk mengenalkan hewan khas Dataran Tinggi Dieng, Domba Batur, yang diyakini memang hanya bisa berkembang dengan baik di dataran tinggi dengan suhu rendah.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Festival Bunga, Agenda Romantis Dieng Culture Festival 2018
Melansir situs kementerian pertanian, domba Batur merupakan persilangan domba Merino dan domba lokal ekor tipis dan secara turun temurun telah dipelihara masyarakat Banjarnegara dan Wonosobo.
Karakteristik secara singkat, domba Batur berbulu halus lebat dan relatif berukuran besar dibanding domba bisa. Ia sudah diklasifikasikan sebagai kekayaan plasma nutfah Indonesia yang mesti dilindungi.
"Untuk mengenalkan desa wisata dan potensi masyarakat desa di sekitar Dieng," Alief menambahkan.
Agenda baru lainnya, Festival Tumpeng. Festival tumpeng diinisiasi oleh masyarakat di sekitar dieng sebagai wujud syukur atas limpahan karunia Tuhan.
Sebanyak 50 tumpeng dari desa-desa di Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya akan diarak dan selanjutnya akan bersama-sama dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan, terutama yang memiliki tiket terusan Dienng culture Festival 2018.
Berikutnya, barangkali adalah agenda baru paling romantis, di luar pesta lampion, yakni Festival Bunga. Selama tiga hari berturut-turut, bunga Cala lilly yang banyak ditemui di Dataran Tinggi Dieng ini akan dipamerkan.
Tak hanya itu, panitia juga menyediakan sejumlah Photo Both, untuk pengunjung yang hendak berfoto dengan latar bunga Cala lilly. “Bunga ini juga menjadi salah satu kekhasan dan menjadi daya tarik Dieng,” dia menjelaskan.
Puncak Dieng Culture Festival 2018 tetap akan ditandai dengan Ruwatan atau pemotongan rambut anak gimbal. Tahun ini 11 anak gimbal akan mengikuti ruwatan.
"Minggu kemarin sembilan anak. Sekarang bertambah menjadi 11 anak," Alif menjelaskan.
Advertisement