Liputan6.com, Bulungan - Warga Desa Buluh Perindu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara berharap agar Pemda setempat segera membangun jalan permanen ke Tanjung Selor guna mengentaskan isolasi daerah itu selama puluhan tahun.
Jalan yang terbangun baru menjangkau dari Kecamatan Tanjung Palas (melintasi Jembatan Sungai Kayan) - Seriang (melintasi Terusan Seriang) dan Desa Buluh Perindu. Dari Desa Buluh Perindu ke Kota Tanjung Selor warga memanfaatkan jembatan darurat yang dibangun secara swadaya untuk melintasi Sungai Selor.
Advertisement
Baca Juga
Padahal Desa Buluh Perindu ada di beranda kota karena hanya berjarak dua kilometer dari Kota Kecamatan Tanjung Palas atau 0,5 km dari Ibu Kota Bulungan, Tanjung Selor.
Kondisi itu akibat desa "terkepung" oleh Sungai Kayan, Terusan Seriang dan Sungai Selor sehingga terisolasi. Akses warga kemana-mana selama puluhan tahun harus menggunakan perahu.
"Sangat menyulitkan kami, terutama bagi anak-anak kami yang masih menuntut ilmu karena sekolah mereka sebagian di Tanjung Palas dan Kota Tanjung Selor," kata Arsad, warga Buluh Perindu, Minggu (29/7/2018), dilansir Antara.
Keterbelakangan desa itu, disebutnya sejak Indonesia merdeka hingga sekarang tak banyak berubah. Zaman Soekarno sudah ada rintisan membuat jalan tembus bahkan hingga ke Berau melalui proyek Punas (Pembangunan Nasional). Namun proyek itu belum tuntas dan tidak berlanjut di era Orde Baru.