Sukses

Domba Batur, 'Shaun the Sheep' Banjarnegara di Dieng Culture Festival 2018

Penampakan domba Batur, Dieng mengingatkan kita pada sosok kartun yang populer di kalangan balita dan anak usia SD, Shaun the Sheep.

Liputan6.com, Banjarnegara - Gelaran akbar Dieng Culture Festival ke-9 secara resmi dimulai pada Jumat, 3 Agustus 2018. Stan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), desa wisata hingga keragaman hayati Dieng tersaji dalam pameran yang mengawali rangkaian acara hingga 5 Agustus mendatang.

Ada yang menarik di pameran ini. Hewan lucu nan menggemaskan khas Dieng turut dipamerkan. Namanya, domba Batur. Hewan yang secara turun temurun diternak oleh masyarakat di dataran tinggi Dieng.

Bulunya putih tebal, mirip dengan moyangnya, domba Merino. Domba Batur adalah persilangan domba Merino dengan domba lokal ekor tipis yang memunculkan karakteristik unik dan berbeda dari moyangnya.

Sekilas lalu, bentuk dan penampakan domba Batur, Dieng mengingatkan kita pada sosok kartun yang populer di kalangan balita dan anak usia SD, Shaun the Sheep. Ia cocok sebagai penghasil daging dan tentu juga, wol.

Dipamerkannya domba Batur di Dieng Culture Festival 2018 bukannya tanpa maksud. Banjarnegara hendak merintis desa-desa wisata baru dengan karakteristik khasnya. Salah satunya desa-desa di Kecamatan Batur, sebagai tempat awal perkembangbiakan domba Batur.

Panitia pameran Desa Wisata Banjarnegara (Dewitara) Dimas mengatakan, keberadaan DCF yang telah mendunia ini dimanfaatkan betul. Ribuan pengunjung yang hadir adalah pasar potensial untuk memperkenalkan potensi lain, di luar Dieng yang telah terlebih dahulu populer.

Para pengelola desa wisata menampilkan keunggulan desa wisata masing-masing pada pameran itu. Stan-stan dihias dengan benda-benda yang menyimbolkan identitas desa wisata mereka. Pun dengan yang memiliki kekayaan hayati dan plasma nutfah.

"Ini juga untuk mempromosikan desa-desa wisata di Banjarnegara dalam Dieng Culture Festival," ucapnya, Jumat, 3 Agustus 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kampanye Pelestarian Domba Batur di Dieng Culture Festival 2018

Keberadaan domba Batur di gelaran yang berpuncak pada ruwat atau pemotongan rambut anak gimbal ini rupanya juga menjadi agenda khusus Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara. Selain sebagai kembanggaan, rupanya, dinas berupaya menjaga populasi domba Batur yang kian menyusut.

Pendataan terakhir pada 2017, jumlah populasi domba Batur di Banjarnegara berkisar 8.000 ekor. Jumlah ini menurun separuh dari jumlah domba Batur pada periode 2012 yang mencapai kisaran 16 ribuan ekor.

"Dalam waktu lima tahun terjadi penurunan populasi domba Batur kurang lebih 50 persen," Kepala Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegar, Herrina Indri Hastuti mengungkapkan.

Penyelamatan domba Batur dari ancaman kepunahan amat diperlukan mengingat hewan ternak telah ditasbihkan sebagai kekayaan hayati Indonesia, dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2916/Kpts/OT.140/6/2011. Ia menjadi warna baru untuk domba lokal Nusantara.

Herrina mengklaim, secara ekonomi, ternak domba Batur juga sangat bernilai. Sebab, kecepatan tumbuh domba Batur jauh di atas domba biasa. Di usia dua tahun, bobot domba Batur bisa mencapai 150 kilogram.

"Di usia dua tahun domba ini lebih besar. Bobotnya bisa mencapai 150 kilogram," dia menjelaskan.

Namun, kemungkinan lantaran hanya cocok dipelihara di dataran tinggi dan berhawa sejuk, domba Batur tak cepat populer, seperti hewan satu rumpun lainnya, misalnya domba Garut.

Sebab itu, Dinas Pertanian memiliki kepentingan untuk memamerkan domba Batur. Peternak dilibatkan untuk mamamerkan domba Batur dalam Festival Domba Batur. Diharapkan bakal banyak warga yang tertarik memelihara hewan penurut ini.