Sukses

Pagi Hari Saatnya Berburu Barang Langka di Pasar Loak

Mengapa pasar loak di Makassar lebih ramai dan kebanjiran pembeli di pagi hari?e

Liputan6.com, Makassar Pasar loakan di Jalan Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar terus kebanjiran pembeli, apalagi di pagi hari.

Rizal (36) warga Antang, Kecamatan Manggala Makassar mengakui alasannya sama dengan pembeli lainnya. Ia sengaja datang pada pagi hari agar dapat harga murah dan masih menemukan banyak barang-barang bekas dan unik serta berusia tua yang terpajang.

Berbeda pada siang hari, barang unik yang dicari kadang sudah tak ada alias kedahuluan diambil oleh orang lain yang memang gemar dengan barang unik. Bisa dimengerti karena jika pagi, pedagang baru saja menggelar dagangannya sehingga barang masih lebih lengkap.

"Penjual pasti kasih harga murah sebagai penglaris katanya," kata Rizal Senin, 6 Agustus 2018.

Ia mengatakan hampir dua kali seminggu menyempatkan diri singgah di pasar loakan Jalan Ali Malaka sebelum berangkat ke kantornya yang letaknya memang tak jauh dari pasar loakan itu.

"Selain menjalin silaturahmi dengan pembeli lainnya yang sama-sama menyenangi barang berusia tua dan unik, yang utama juga harganya sangat murah dan kualitas jelas lebih bagus dibanding dengan barang-barang produksi saat ini," terang Rizal.

Barang-barang berusia tua dan unik yang dibelinya dari pasar loakan kemudian dijadikan dekorasi salah satu usaha warkopnya yang berada di Jalan Batua Raya, Makassar.

"Sepertu guci-guci dan peralatan dapur yang jadul yang saya dapat di pasar loakan itu semua saya taruh di warkop. Banyak pengunjung warkop malah senang dengan keberadaan barang-barang jadul saya," ujar warga suku asli Makassar tersebut.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Barang Bekas Ada Didapatkan Dari Pemulung

Salah seorang pedagang di pasar loakan Jalan Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Daeng Unjung (48) mengaku mendapatkan barang-barang bekas dan unik dari rekannya yang sering hunting di beberapa daerah di Pulau Jawa dan Kalimantan. 

"Ada juga dari pemulung yang datang membawa barang-barangnya ke sini. Yang penting masih layak digunakan mereka pasti bawa ke sini," beber Unjung.

Harga barang-barang bekas yang ditawarkan ke pembeli tergantung dari keunikan dan kelayakannya. Meski terbilang barang yang disukai pembeli merupakan barang bekas yang berusia tua seperti guci, tapi jika ada kecacatan pada barangnya tetap dibanderol dengan harga murah alias bisa ditawar habis.

"Saya kira untung-untunganlah. Namanya saja loakan kadang barang yang didapat utuh bagus dan sebaliknya barang biasa tapi seperti baru," kata Unjung.

Meski demikian, ia memastikan barang-barang bekas yang ia tawarkan kepada pembeli, harganya snagat murah dan terjangkau dibanding harga yang ada di toko pada umumnya. Malah kata dia, kalau pembeli pagi ia memberikannya dengan harga paling murah sebagai penglaris jualannya.

"Kalau dagang itu pantangannya menolak pembeli pagi. Jadi berapa pun nilai yang ditawarkan oleh pembeli langsung kita terima takut dagangan tak laku kalau tolak rejeki pagi hari," Unjung menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.