Liputan6.com, Bandung - Ceramah Ustaz Evie Effendie yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW pernah sesat menuai kontroversi umat Islam. Dai muda yang terkenal dengan slogan hijrahnya ini, dinilai menistakan agama Islam.
Dalam video dakwah yang diunggahnya di akun Youtube miliknya, ada ucapan Evie yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. "Semua orang yang ada di permukaan bumi ini pernah sesat termasuk Muhammad. Jadi, orang yang memeringati maulid berarti memperingati kesesatan Muhammad," ujar Evie.
Menanggapi hal itu, Ustaz Wahyu, salah satu pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Garut meminta agar, dakwah yang diduga menistakan agama itu diproses secara hukum.
Advertisement
"Teu cukup menta hampura, tetep hukum berjalan, ari siahok diproses maenya si Evie dek diantep? (Tidak cukup meminta maaf, namun harus ada proses hukum, masa Ahok diproses sedangkan Evie tidak?)" ujar dia dengan nada kesal.
Baca Juga
Bahkan, dalam beberapa pernyataan yang diterima Liputan6.com, Komisioner Komite Cianjur Agamis (KCA) Abdul Wahid Al-Qudsi mengutuk keras, tausiah yang dilakukan Ustaz Evie tersebut.
"Isi ceramahnya instan dan tidak berdasarkan kaidah ilmu fiqhud da'wah," kata dia.
Abdul menambahkan sebagai ustaz yang kerap diminta tampil di acara pengajian umum di berbagai kalangan termasuk kalangan pesantren, tidak selayaknya isi materi ceramah menyinggung kebesaran Nabi Muhammad.
"Dalam berceramah harus memperhatikan kemajemukan pemahaman umat Islam yang beragam dan luas, sehingga tidak menyerang dan menyalahkan praktik beragam dan berislam orang lain," papar dia.
Ia menilai isi dakwah ustaz Evie yang mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan kesesatan Muhammad, menunjukkan dangkalnya pahaman dia dalam menafsirkan ayat suci Alquran. "Jangan semaunya dan seenaknya, jauh dari kriteria ulama," kata dia.
Bahkan, kata-kata yang mengatakan Nabi Muhammad pernah sesat, menunjukkan rendahya penghormatan dia sebagai muslim kepada Nabi Muhammad.
"Ustaz Evie wajib minta maaf kepada umat islam atas kecerobohan, kebodohan dan kefasikan nya dalam memahami Maulid Nabi SAW," papar dia.
Â
Simak video pilihan berikut ini: