Liputan6.com, Cirebon - Cirebon tak hanya dikenal sebagai kawasan yang memiliki warisan seni dan budaya. Beragam peninggalan bersejarah dari masa ke masa pun masih ada di Pantura Jawa Barat ini.
Namun demikian, tidak semua peninggalan sejarah berkembangnya Cirebon masih ada dan lestari. Baik sejak zaman kerajaan hingga peperangan pejuang Cirebon melawan penjajah belanda.
Advertisement
Baca Juga
"Sebagian besar sudah berubah dan memang tidak banyak yang bisa kita selamatkan untuk menjadi sebuah peninggalan bersejarah," kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat, Sabtu (11/8/2018).
Beberapa bangunan bersejarah di Cirebon pun berubah menjadi bangunan komersil. Mulai dari supermarket, pusat perbelanjaan hingga hotel mewah.
"Tercatat 17 September 1949 pertempuran heroik masyarakat Cirebon melawan Belanda hingga dipukul mundur. Namun beberapa tempat sudah berhasil direbut pejuang Cirebon," kata dia.
Dari data yang dihimpun, tercatat enam bangunan bersejarah yang berubah fungsi. Berikut catatannya:
1. Markas Korem 063 SGJ
Perang besar melanda Cirebon setelah kemerdekaan diproklamirkan oleh Presiden Sukarno. Memasuki puncaknya, sekira tahun 1949, para pejuang rakyat Cirebon terus menerus melawan penjajah Belanda.
Hingga akhirnya pejuang berhasil menduduki markas Phoan Chui atau Polisi China yang pro kepada Belanda. Bangunan tersebut dalam Pengawasan Phoan Chui, bahkan sempat berfungsi sebagai hotel canton.
Seiring pergolakan perlawanan pejuang Cirebon kepada Belanda, hotel Canton berhasil direbut dan menjadi markas Korem 063 SGJ tahun 1948.
Saat ini, bangunan dan tempat bersejarah tersebut sudah hilang dan berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan bernama Yogya Grand Cirebon. Sementara markas Korem 063 SGJ pindah ke Jalan Brigjen Darsono By Pass Cirebon hingga saat ini.
Polwil Hingga Denpom
2. Polwil Cirebon
Bangunan bersejarah lain yang berhasil direbut oleh pejuang Cirebon dari tangan penjajah Belanda adalah bekas markas Polwil Cirebon. Letaknya di jalan Siliwangi, berdekatan dengan Markas Korem 063 SGJ.
Bangunan tersebut saat ini berubah menjadi pusat perbelanjaan bernama Surya Toserba.
"Polwilnya sekarang pindah ke Winong," sebut Jajat.
3. Kodim 0614 Siliwangi
Tidak jauh dari Markas Korem 063 SGJ dan Polwil Cirebon, terdapat markas Kodim 0614 Siliwangi. Letaknya bersebelahan dengan markas Polwil Cirebon.
Seiring perlawanan dan kemenangan pejuang Cirebon, markas Kodim tersebut saat ini berubah menjadi pusat perbelanjaan Asia Toserba. Sementara markas Kodim 0614 Siliwangi itu sendiri saat ini berada di Jalan Pemuda Kota Cirebon.
4. Markas Brimob Kompi 5118
Catatan lain yang dihimpun yakni Markas Brimob Kompi 5118. Dahulu markas Brimob tersebut berada di Jalan Cipto Mangunkusmo Kota Cirebon.
Namun, saat ini markas satuan elite kepolisian tersebut berubah menjadi mall bernama Cirebon Superblock (CSB). Sementara markas Brimob sendiri pindah ke jalan Sultan Ageng Tirtayasa Kabupaten Cirebon.
5. Polres 852 Cirebon
Bangunan bersejarah lain yang berubah fungsi menjadi kawasan komersil adalah Polres 852 Cirebon. Dari data yang dihimpun, Mako Polres 852 Cirebon dahulu terletak di jalan Kesambi.
Seiring berkembangnya zaman, kawasan tersebut berubah fungsi menjadi supermarket Superindo Cirebon. Sementara markas Polres 852 Cirebon berada di kawasan Sumber Kabupaten Cirebon.
6. Markas Denpom III/3 Cirebon
Bangunan bersejarah lain yang berubah fungsi yakni markas Denpom III/3 Cirebon. Dari data yang dihimpun, markas Denpom dahulu berada di jalan Siliwangi, dekat kantor Wali Kota Cirebon.
Namun, saat ini markas tersebut berubah fungsi menjadi penginapan mewah bernama Hotel Prima Cirebon. Sementara markas Denpom III/3 sendiri terletak di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon.
Advertisement
Status Kepemilikan
Alih fungsi tempat bersejarah menjadi kawasan komersil disinyalir karena terkendala status kepemilikan. Jajat mengatakan, sebagian besar status kepemilikan tempat bersejarah tersebut milik pribadi.
"Dulu markas tersebut berfungsi sebagai pengawasan setelah perang heroik pejuang Cirebon tapi sekarang sudah pindah semua," sebut dia.
Jajat mengakui, banyak tempat bersejarah di Cirebon secara fisik tidak bisa diselamatkan karena status kepemilikan.
"Seperti Markas Korem dulunya kan hotel dan setelah direbut status kepemilikannya mungkin masih dipegang yayasan atau pemilik. Kemudian bekas Polwil menurut catatan milik warga keturunan Arab, disebelahnya Kodim milik bekas keturunan Tionghoa," ujar dia.
Dia berharap, pemerintah dapat dengan jeli dan teliti terhadap peninggalan sejarah lain yang belum berubah fungsi.
Saksikan video pilihan berikut ini: