Liputan6.com, Blora - Pengungkapan kasus pembunuhan caddy cantik, Ferin Diah Anjani terus berkembang. Polisi tak hanya terpaku pada kasus pembunuhan yang dilanjutkan dengan pembakaran itu, tapi juga mengungkap kasus serupa pada 2011.
Kapolres Blora, AKBP Saptono menyebutkan bahwa jajarannya terus menyelidiki kasus pembunuhan yang juga berakhir dengan dibakarnya korban oleh tersangka Kristian Ari Wibowo pada 2011 itu. Hal itu menambah daftar pengembangan kasus caddy cantik.
"Yang jelas kami sudah tahu lokasi hotel yang digunakan untuk membunuh korban tahun 2011," kata AKBP Saptono, Sabtu (11/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adapun nama korban yang berasal dari Wonosobo itu, Kapolres Blora belum bersedia menyebutkan namanya. Namun, upaya penyelidikan sudah sampai mengarah ke teman-teman korban.
"Tersangka ini sudah mengakui bahwa pelaku pembunuhan dan pembakaran dengan modus yang sama di tahun 2011. Motifnya sama, yakni faktor ekonomi," kata AKBP Saptono.
Awal perkenalan tersangka justru dari barang-barang berharga yang dimiliki korban. Saat itu Kristian mengaku tertarik berkenalan dengan korban pada 2011 karena melihat barang-barang yang dimiliki korban.
"Barang-barang itu saat ini masih diselidiki dan dicari. Waktu itu barang yang diincar adalah mobilnya," kata Kapolres.
Setelah sukses diambil alih, mobil jenis Toyota Rush itu dibawa ke Bali. Saat di Bali, mobil tersebut langsung disita leasing karena kreditnya macet. Ini hanya salah satu peristiwa sadis yang serupa dengan pembunuhan caddy cantik.
Simak video menarik pilihan berikut:
Â
Â
Kasus Lainnya
Peristiwa pada 2011 ini juga dilakukan Kristian seorang diri. Modus itu kemungkinan sudah dilakukan berkali-kali bukan hanya dua kali.
"Ada informasi lain adanya perempuan yang dibakar dengan motif hampir sama yang dilakukan pelaku. Terjadi di daerah lain," kata AKBP Saptono.
Saat ini polisi masih menyelidiki leasing yang mengambil Toyota Rush itu untuk pengembangan kasus. Kristian ternyata sudah berkeluarga dan sang istri saat ini tinggal di Bali.
Untuk kasus korban yang berasal dari Wonosobo, lanjut Kapolres, pihaknya belum mendalami kasus lebih lanjut karena baru saja diketahui. "Mudah-mudahan ada keluarga yang mengetahui," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan dari lingkungannya bekerja, Kristian dikenal sebagai sosok pendiam. Itulah sebabnya polisi meminta psikolog untuk memeriksa kejiwaan Kristian.
Terkait pembunuhan Ferin Diah Anjani, ternyata terjadi di sebuah hotel yang berada di puncak Bukit Gombel. Tata ruang hotel itu memungkinkan untuk membunuh dalam kamar dan membawa jasad Ferin keluar kamar tanpa diketahui siapa pun.
Lay out kamar yang berbentuk seperti motel dengan garasi di dalam dan bisa langsung ditutup sangat menguntungkan bagi penjahat semacam Kristian.
Usai dibunuh, jasad Ferin langsung dibungkus selimut dan dimasukkan mobil tanpa diketahui siapapun. Berikutnya, jasad dibawa ke Blora dan dibakar di hutan Todanan.
Â
Advertisement