Sukses

Kisah Anak-Anak Yang Ditodong Pistol Saat Memergoki Maling

Meskipun sudah ditodong dengan pistol oleh dua maling, anak-anak perumahan Pucanggading tetap berteriak-teriak dan melempari si maling dengan sandal dan barang seadanya.

Liputan6.com, Semarang - Namanya maling, apapun akan dilakukan agar mendapatkan jarahan dan selamat. Di perumahan Pucanggading, Demak sang maling nekad menodongkan pistol ke anak-anak yang memergokinya.

Maling ini beraksi menjelang salat isya, Sabtu 11 Agustus 2018. Saat itu warga perumahan sepi karena mayoritas masih di musala usai salat maghrib.

Tiba-tiba terengar teriakan anak-anak kecil di sekitar jalan Pucanggede.

"Maling! Maling! Maling!" anak-anak berteriak.

Itu bukan teriakan main-main. Anak-anak ini melihat ada dua orang asing sedang berusaha mencuri sepeda motor milik Bambang, warga Pucanggede III no 10, Pucanggading, Mranggen, Demak. Dua maling yang menggunakan sepeda motor Satria FU 150 ini panik diteriaki maling. Mereka langsung menodongkan pistolnya.

"Malingnya dua. Bawa pistol. Kami takut, jadi hanya teriak-teriak sambil melempar sandal," kata salah satu anak.

Dilempari sandal dan diteriaki maling, mereka semakin panik. Si pembonceng segera mengambil sepeda motor Vario milik Bambang dan sambil menodongkan pistol mereka kabur. Salah satunya nekad hendak menabrak anak-anak itu.

Sementara itu, Bambang mengaku bahwa saat peristiwa berlangsung ia berada di dalam rumah. Kesibukannya menata dagangan di warungnya membuatnya tak waspada.

"Anak-anak memang berteriak maling, tapi saya kira anak-anak ini hanya main petak umpet. Saat keluar malingnya sudah kabur," kata Bambang.

Simak video menarik pilihan berikut di bawah: 

2 dari 2 halaman

Malingnya Kabur

Bambang mengakui bahwa anak-anak sudah menjalankan kewajibannya bermasyarakat dengan baik. Meskipun ditodong, mereka tetap melawan semampunya.

"Melempari maling dengan barang seadanya dan sandal milik anak-anak. Sambil berteriak-teriak yang membuat si maling panik," kata Bambang.

Akibat teriakan anak-anak ini, sejumlah warga menghadang. Tak hanya di lokasi, namun juga di jalanan kampoung lainnya. Sayang, penghadangkan tak berhasil, sang maling kabur dan menghilang di tempat gelap, seputar studio TVRI.

Bambang melaporkan kejadian itu di Polsek Mranggen. Ia mengaku kehilangan sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi H-5245-MQ, uang belasan juta hasil mengih dagangan dan tiga pasang pakaian. Uang dan pakaian itu masih berada di dalam jok sepeda motor.