Sukses

Cerita Mengharukan Calon Paskibraka, Anak Penarik Bentor Asal Gorontalo

Kondisi serba kekurangan tidak menyurutkan semangat siswa SMU 3 Gorontalo itu untuk membuktikan prestasi terbaik bersaing dengan ratusan calon Paskibraka lain di tingkat Provinsi.

Liputan6.com, Gorontalo - Selepas tengah hari, Selvi Ane (37) berpapasan dengan Liputan6.com saat menuju rumah orangtuanya di sebuah gang di kelurahan Limbu U II, kota Gorontalo. Dengan ramah ia mempersilakan masuk.

Selvi adalah ibu dari Muhamad Iqbal Machmud (15), calon Paskibraka Nasional yang akan bertugas pada peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Negara, 17 Agustus 2018. Siang itu, ia tengah disibukkan dengan persiapan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan sebagai orangtua calon Paskibraka.

Datang ke ibukota negara menjadi pengalaman pertama Selvi dan suaminya, Ishak Machmud (47).

"Tadi mengurus tiket pesawat, Insya Allah kami orangtua berangkat untuk menyaksikan Iqbal tampil di Istana," ujar Selvi yang siang itu didampingi suaminya, Ishak Machmud.

Kedua orangtua Iqbal tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya saat pertama kali mengetahui putranya dinyatakan lulus mewakili Provinsi Gorontalo sebagai calon Paskibraka Nasional.

Selvi menceritakan saat putra sulungnya itu menyampaikan keinginannya untuk mengikuti seleksi calon paskibraka sejak tingkat kota, ia tidak berani menaruh harapan tinggi. Itu karena kondisi kesulitan ekonomi keluarga yang membuat tidak semua keperluan perlengkapan Iqbal saat seleksi Paskibraka bisa dipenuhi.

"Saat berangkat karantina untuk seleksi provinsi, Iqbal pakai sepatu yang tapaknya sudah tipis karena sejak SMP dipakainya. Kami sempat mau mengantinya, tapi dia menolak," kenang Selvi yang kesehariannya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Tapi rupanya, kondisi serba kekurangan tidak menyurutkan semangat siswa SMU 3 Gorontalo itu untuk membuktikan prestasi terbaik bersaing dengan ratusan calon Paskibraka lain di tingkat Provinsi. Ia terus gigih untuk berlatih.

"Sempat dulu ia jatuh pingsan karena fisiknya drop karena tidak sarapan dari rumah," sebut Selvi.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Diantar Sang Ayah Naik Bentor

Dalam kesehariannya, Iqbal tinggal bersama di rumah neneknya. Kedua orangtua Iqbal dan dua adiknya saat ini tinggal menumpang di sebuah rumah kenalan mereka. Kondisi itu membuat Iqbal tidak mau membebani orangtuanya dengan berbagai macam permintaan.

Selvi mengenang saat masih menjalani latihan setiap sore, putranya itu hanya diantar jemput oleh ayahnya yang berprofesi sebagai penarik bentor. Hal itu terpaksa dilakukan untuk menghemat biaya transportasi. Penghasilan yang hanya Rp 60 ribu per hari membuat orangtua Iqbal tidak memiliki pilihan lain selain berhemat.

"Dia tidak pernah mengeluh. Sempat ayahnya yang justru minder lalu menawarkan mengantar pakai motor pinjaman. Tapi Iqbal menolak dan tetap ingin diantar pakai bentor seperti biasa," kenang Selvi dengan suara serak menahan haru mengingat perjuangan anaknya.

Di lingkungan keluarga, Iqbal memang dikenal senang mengikuti berbagai kegiatan sekolah dan selalu fokus dengan apa yang diinginkannya. Saat memutuskan ikut seleksi Paskibraka, Iqbal bahkan sempat dilarang dan tidak mendapat restu dari ayahnya.

"Saya cuma khawatir dengan kondisi kesehatannya tapi dia ngotot dan akhirnya diam-diam tetap ikut seleksi dengan restu ibunya," ujar Ishak Machmud.

Dalam serba keterbatasan ekonomi, semangat dan keyakinan Iqbal akhirnya berbuah hasil. Ia menjadi salah satu putra terbaik bangsa yang diberi kepercayaan untuk menjadi pasukan pengibar bendera pada peringatan detik-detik Proklamasi 2018.

 

Simak video pilihan berikut ini: