Liputan6.com, Kupang - Bendera merah putih ukuran raksasa dikibarkan masyarakat, Polri dan TNI di wilayah perbatasan RI-RDTL, Rabu (16/8/2018). Pengibaran bendera merah putih ukuran raksasa ini dilakukan Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, SIK MH, Dandim 1605/Belu Letkol Inf CZI I Putu Dwika, Bupati Belu, Willy Lay serta ratusan anggota TNI, Polri dan masyarakat perbatasan di sebuah bukit di Dusun Motaain Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu.
Prosesi pengibaran bendera raksasa ini diawali dengan pemasangan sejumlah tiang dan bendera merah putih di sejumlah titik.
Seluruh peserta pun mengikatkan kain merah putih pada kepala. Ratusan peserta pun memegang kayu dan bendera merah putih serta melakukan sikap sempurna dan penghormatan.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat semua peserta melakukan sikap sempurna dan posisi hormat, perlahan-lahan bendera merah putih raksasa dikibarkan dari atas bukit hingga 60 meter ke bawah.
Proses pengibaran pun dilakukan sejumlah anggota TNI, Polri dan anggota SAR disambut sikap hormat ratusan warga, TNI dan Polri yang hadir.
Usai bendera merah putih raksasa dikibarkan, seluruh peserta pun menyanyikan lagu-lagu perjuangan sambil mengibarkan bendera-bendera merah putih ukuran sedang yang dipegang. Peserta juga meneriakkan yel-yel kemerdekaan.
Bupati Kabupaten Belu, Willy Lay pengibaran bendera merah putih raksasa merupakan salah satu cara masyarakat di tapal batas RI-RDTL memperingati HUT RI ke-73.
Ia juga memuji ide kreatif Kapolres Belu dan Dandim Belu merancang kegiatan akbar tersebut dengan memasang bendera raksasa di daerah batas.
"Akan meningkatkan semangat nasionalisme warga perbatasan," katanya.Â
Kapolres Belu AKBP Christian Tobing mengaku bendera merah putih raksasa itu dipesan khusus di Bandung Jawa Barat dengan waktu pengerjaan selama satu bulan.
Dia mengatakan, pengibaran bendera raksasa bersama pemerintah dan seluruh warga bertujuan membangkitkan semangat nasionalisme dan kebangsaan masyarakat di wilayah perbatasan.
"Kita tanamkan jiwa-jiwa patriotisme kepada masyarakat," katanya.Â
Dia mengaku kerjasama dan persatuan di wilayah batas baik dengan TNI, Polri maupun masyarakat tetap terjaga dan terjalin dengan baik.
Dandim 1605, Letkol Inf CZI I Gusti Putu Dwika menegaskan kegiatan tersebut merupakan wujud TNI, Polri dan pemerintah daerah mendukung seluruh kegiatan pemerintah pusat di wilayah batas.
"TNI dan Polri pun siap bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mendukung pembangunan di wilayah perbatasan RI-RDTL," katanya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Berkibar di Pos Lintas Batas
Dari Motaain, peserta bergeser ke pos lintas batas negara (PLBN) di Motaain Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu.
Wilayah ini merupakan batas antara Timor Leste dan RI. Di wilayah ini terdapat PLBN megah sebagai pintu masuk masyarakat ketika hendak ke Timor Leste atau pun sebaliknya.
Di lokasi tersebut lagi-lagi Polri, TNI, siswa, mahasiswa dan masyarakat umum melakukan kegiatan pembentangan bendera merah putih sepanjang 3.000 meter.
Anggota Polri, TNI, masyarakat umum, tokoh agama dan para pejabat pemerintah termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat pun kembali berbaur membentangkan bendera di tapal batas sambil menyanyikan sejumlah lagu perjuangan.
Warga antusias mengikuti kegiatan ini. Warga tidak beranjak dari lokasi kegiatan walau acara pembentangan bendera merah putih sudah usai.
Mereka mengaku senang dan bangga dengan kegiatan tersebut apalagi hal ini baru pertama dilakukan di perbatasan RI-RDTL.
Simak video pilihan berikut di bwah:
Â
Â
Â
Advertisement