Liputan6.com, Sukabumi - Suasana mengharukan terjadi di Ruang Perawatan Bedah Nyi Ageng Serang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 19 Agustus 2018. Sepasang kekasih melangsungkan pernikahan.
Adalah Muhamad Abdul Latief (24), pria asal Kecamatan Cisolok, yang membacakan ijab kabul di tempat tidur pasien. Selang oksigen masih terpasang di hidungnya, sementara, selang infus terpasang di tangan.
Ia menderita usus buntu dan harus menjalani operasi tepat di hari pernikahannya.
Advertisement
Dalam kondisi seperti itu, penghulu sedikit meringankan prosesi pernikahan. Sambutan-sambutan tak disampaikan panjang lebar seperti pada pernikahan biasanya.
Seorang penghulu kemudian memandu Latief membacakan ijab kabul. Dalam satu kali pembacaan akad, Latief dinyatakan sah mempersunting Eeh Sulistiawati (21), kekasihnya.
Baca Juga
"Alhamdulillah, menantu saya masih lancar berbicara. Bisa Anda lihat di videonya," ujar Tamam (50), orangtua Eeh Sulistiawati, kala ditemui Liputan6.com di rumahnya di Kampung Kebon Kawung RT 23 RW 04, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Tamam tak pernah menyangka anaknya harus melaksanakan akad nikah di rumah sakit. Latief mendadak harus dilarikan ke rumah sakit pada Kamis malam, 16 Agustus 2018. Waktu operasi ditetapkan pada hari pernikahan yang sudah direncanakan sebelumnya. Keluarga pun hanya bisa pasrah.
"Alhamdulillah diperbolehkan menjalankan akad nikah di rumah sakit," kata Tamam.
"Tadi yang ikut akad nikah enggak lebih dari 10 orang. Kami paham karena rumah sakit bukan ruang privat," kata dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Resepsi Tetap Digelar
Tak mungkin bagi Tamam untuk menjadwalkan ulang hari pernikahan anak pertamanya dari tiga bersaudara itu. Undangan sudah tersebar luas.
Resepsi pun berlangsung. Hiburan resepsi yakni kasidah, diadakan di halaman rumah kerabat. Begitu pun kuade, tempat pasangan pengantin dan orangtuanya duduk dan menyalami atau berfoto bersama undangan.
"Kebetulan anak saya baru saja berangkat ke rumah sakit lagi. Ingin mendampingi suaminya, kan, mau dioperasi," kata Wati (40), ibunda Eeh, sang pengantin wanita.
Wati menjelaskan, proses resepsi berjalan cukup sederhana. Besannya sempat datang, tapi harus kembali ke rumah sakit karena kondisi kesehatan Latief.
Tak sedikit dari tamu undangan yang menanyakan kehadiran pengantin pria. Wati pun menjawab seadanya. Banyak tamu mendoakan agar Latief segera pulih, sehingga dapat menjalani bahtera rumah tangga bersama istrinya.
Sementara itu, Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah menuturkan, calon mempelai pria mengalami sakit usus buntu dan harus menjalani operasi segera. "Mereka meminta izin untuk melaksanakan prosesi ijab kabul pernikahan mereka," ujar Ramdan.
Pihak RSUD Sekarwangi kemudian mempersilakan permintaan keluarga. Menurut Ramdan, prosesi ijab kabul berlangsung di ruangan yang tak ditempati pasien lain.
"Setelah ijab kabul selesai, keluarga pulang ke rumah mempelai wanita," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement